Hitstat

07 December 2005

Wahyu Volume 6 - Minggu 2 Rabu

Mengalahkan Iblis Oleh — Darah Anak Domba
Wahyu 12:11
“Dan mereka mengalahkan dia oleh darah Anak Domba .…”

Setiap kali datang ke hadapan Allah, satu-satunya dasar, satu-satunya kedudukan kita, didasarkan pada darah Tuhan yang tercurah di kayu salib bagi kita. Kita harus menyadari bahwa pertumbuhan rohani yang bagaimana pun tidak dapat menggantikan keefektifan darah Tuhan. Tidak satu pun pengalaman rohani dapat menggantikan pekerjaan darah Tuhan. Bahkan jika seseorang menjadi sangat rohani sehingga mencapai taraf seperti Rasul Paulus, Rasul Yohanes, atau Rasul Petrus, ia masih memerlukan darah Tuhan untuk berdiri di hadapan Allah.
Iblis dapat menggunakan beribu-ribu alasan dalam dakwaannya terhadap kita. Jika kita menerima dakwaan itu, kita akan jatuh. Tetapi, ketika Iblis berbicara kepada kita, kita dapat menjawab semua dakwaannya dengan satu jawaban, yaitu darah Tuhan. Tidak ada satu dakwaan pun yang tidak dapat dijawab dengan darah Tuhan. Peperangan rohani membutuhkan hati nurani yang tidak bercela, dan hanya darah Tuhan yang dapat memberikan kepada kita hati nurani yang tidak bercela di hadapan Allah dan manusia.
Jika anak-anak Allah telah bebuat dosa, mereka hanya membutuhkan darah Tuhan. Satu-satunya masalah adalah, apakah kita telah mengakui dosa kita atau tidak. Jika kita telah berdosa dan tidak mengakuinya, kita pantas didakwa. Jika kita telah mengakuinya, apa lagi yang dapat dikatakan? Setiap orang yang menerima dakwaan Iblis menyangkal kekuatan darah Tuhan.

Perbedaan Dakwaan Iblis dengan Teguran Roh Kudus
Why. 12:10; 1 Yoh. 1:9

Jika kita berdosa, kita harus mengakui dan menanggulanginya. Tetapi kita juga perlu belajar untuk tidak memandang diri sendiri, pandanglah Tuhan Yesus saja. Jika kita terus memandang diri sendiri, dan selalu merasa diri kita jahat dan tidak berharga, ini menyatakan bahwa kita telah menerima dakwaan iblis.
Kita harus tahu bahwa dakwaan Iblis mutlak berbeda dengan teguran Roh Kudus. Pertama, setiap teguran Roh Kudus pada mulanya memberikan sedikit perasaan di batin kita, kemudian batin kita menjadi semakin terang, hingga kita jelas akan kesalahan kita. Tetapi dakwaan Iblis membuat batin kita merengek-rengek tak henti-hentinya. Kedua, jika kita menaati teguran Roh Kudus, maka untuk seterusnya kuasa dosa atas diri kita akan semakin berkurang. Tetapi dakwaan Iblis tidak demikian, ia membuat kekuatan kita untuk berbuat dosa di kemudian hari tetap sekuat semula. Ketiga, teguran Roh Kudus menyuruh kita berpikir untuk datang ke hadirat Tuhan, dan bersandar kepada-Nya; tetapi dakwaan Iblis menyuruh kita melakukan introspeksi, dan akhirnya membuat kita frustrasi, kecewa, dan putus asa. Keempat, jika itu adalah teguran Roh Kudus, setelah kita mengaku salah di hadapan Tuhan, kalaupun tidak ada sukacita, setidak-tidaknya pasti ada damai sejahtera. Namun, dakwaan Iblis membuat kita tidak memiliki sukacita juga damai sejahtera, walaupun kita telah mengaku dosa. Kita seperti orang habis main sandiwara, yang berlalu begitu saja, tanpa kelanjutan. Kelima, teguran Roh Kudus selalu membawa kita memikirkan darah Tuhan; tetapi dakwaan Iblis, sekalipun membuat kita teringat akan darah, ia juga akan berkata kepada kita, “Tidak ada gunanya, Tuhan mungkin tidak mau mengampuni.” Keenam, setelah teguran Roh Kudus berlalu, Allah menguatkan kita agar kita berlari lebih cepat, lebih bergairah maju ke depan, dan tidak percaya kepada diri sendiri, melainkan semakin percaya kepada-Nya. Tetapi, dakwaan Iblis membuat hati nurani kita lemah, tidak dapat berdiri di hadapan Allah, dan bukan hanya tidak percaya kepada diri sendiri, bahkan juga tidak percaya kepada Tuhan.

Penerapan:
“Tuntutan” apa saja yang tetap tidak berhenti setelah kita mengakui kesalahan kita dan menerapkan darah, itu berasal dari Iblis. Begitu kita menyadari hal itu, kita harus memberi tahu Iblis, “Berhenti! Aku tak mau mengakui lebih lama lagi. Ini bukan aku; melainkan kamu. Iblis, ini bukan penyorotan dari Allah, ini adalah dakwaan darimu.”

Pokok Doa:
Tuhan Yesus, terima kasih atas darah-Mu yang mustika, yang membasuh bersih dosa dan kesalahanku. Tuhan, terima kasih karena darah-Mu melayakkan aku senantiasa untuk datang ke hadapan-Mu, sehingga Iblis tidak mampu untuk mendakwa diriku. Haleluya, Tuhan sudah menang!

No comments: