Hitstat

07 January 2006

Wahyu Volume 7 - Minggu 2 Sabtu

Terpanggil, Dipilih, Setia
Wahyu 17:14
“Mereka akan berperang melawan Anak Domba. Tetapi Anak Domba akan mengalahkan mereka, karena Ia adalah Tuan di atas segala tuan dan Raja di atas segala raja. Mereka bersama-sama dengan Dia juga akan menang, yaitu mereka yang terpanggil, yang telah dipilih dan yang setia."

Sekalipun banyak yang mengikuti Anak Domba, tetapi sebenarnya yang menang adalah Anak Domba itu sendiri. Pedang yang tajam, yang keluar dari mulut Anak Domba itulah yang mengalahkan musuh dan kekuatan kaki-Nya itulah menginjak-injak musuh di bawah kaki-Nya. Bukanlah para pengikut-Nya yang mengalahkan sang musuh. Anak Domba bukan mengalahkan musuh melalui kuasa-Nya, tetapi melalui otoritas-Nya. Dia menang karena Dia adalah Raja di atas segala raja dan Tuhan di atas segala tuan. Puji Tuhan untuk otoritas-Nya.
Ada tiga kelompok orang yang bersama Anak Domba itu, yaitu orang-orang yang telah dipanggil, dipilih, dan yang setia. Perhatikan, di sini "dipilih" disinggung setelah "terpanggil". Terpanggil ialah beroleh selamat, sedangkan dipilih adalah diperkenan oleh Tuhan berdasarkan kehidupan yang menang. Hari ini yang terpanggil banyak, tetapi kelak yang dipilih hanya sedikit (Mat. 22:14). Kita semua telah dipanggil. Namun untuk termasuk di antara orang-orang yang dipilih di waktu mendatang itu, kita harus menempuh kehidupan yang menang pada hari ini.

Nasib Akhir Pelacur Itu

Why. 17:15-18

Kitab ini memberi tahu kita bahwa perempuan (pelacur) itu duduk pada tiga tempat: (1) Di atas binatang itu (17:3). (2) Di atas tujuh gunung (lit. Bukit - ay. 9). (3) Di atas banyak air (ay. 15).
Ayat 16 dan 17 mengatakan, "Kesepuluh tanduk yang telah kaulihat itu serta binatang itu akan membenci pelacur itu dan membuat dia menjadi sunyi dan telanjang; mereka akan memakan dagingnya dan membakarnya dengan api. Sebab Allah telah menerangi hati mereka untuk melakukan kehendak-Nya dengan seia sekata dan untuk memberikan pemerintahan mereka kepada binatang itu, sampai segala firman Allah telah digenapi." Kesepuluh tanduk dan binatang itu akan membenci pelacur itu dan membuatnya sunyi (gersang). Ini berarti Antikristus dan kesepuluh rajanya akan menganiaya Babel agamawi. Hal ini akan terjadi pada awal kesusahan besar.
Mereka akan “membuat dia menjadi sunyi (gersang) dan telanjang”, berarti mereka akan membinasakannya, merampas kekayaannya, melucutinya tanpa sisa. Ini juga berarti mereka akan menyingkapkan semua selubung dan kemunafikannya dan menelanjanginya sama sekali. Hari ini, keadaan Babel agamawi masih terselubung, dan kita belum bisa melihat keadaannya yang sesungguhnya. Kita tidak bisa melihat betapa hebat kenajisan, kedosaan, keduniawian, kejahatan, kekejaman, dan aroma setani dalam segala perkara yang tersembunyi di dalamnya. Ia berbuat cabul dalam perkara rohani maupun jasmani. Betapa mengerikan!
Mereka akan "memakan dagingnya", berarti mereka akan membunuh anggota-anggotanya. Mereka juga akan "membakarnya dengan api sampai habis", berarti mereka akan membasminya dengan tuntas. Hal ini juga menyatakan bahwa Babel besar yang dibicarakan dalam pasal ini adalah Babel yang agamawi. Antikristus dan kesepuluh rajanya akan membinasakan Babel agamawi tersebut. Hal ini berasal dari Allah. Pembinasaan yang demikian tidak seharusnya dipandang sebagai martir, melainkan suatu penghakiman pembalasan Allah.

Penerapan:
Saudara saudari, bagaimanakah kehidupan kita? Apakah kita sudah menempuh kehidupan yang kudus? Jika kita ingin kelak terpilih, kita tidak bisa lagi berkompromi dengan dunia. Tuhan tidak dapat disuap dengan uang persembahan kita sebanyak apa pun. Yang Tuhan inginkan adalah diri kita seutuhnya bagi Dia.

Pokok Doa:
Tuhan Yesus, Engkau tahu kelemahan kami, Engkau tahu bahwa kami seringkali terpikat oleh daya tarik dunia. Oh Tuhan, belaskasihi kami agar melihat keelokan dan kemuliaan-Mu.

No comments: