Hitstat

03 January 2006

Wahyu Volume 7 - Minggu 2 Selasa

Mabuk Oleh Anggur Percabulannya
Wahyu 17:2
“Dengan dia raja-raja di bumi telah berbuat cabul, dan penghuni-penghuni bumi telah mabuk oleh anggur percabulannya.”
Raja-raja di bumi telah berbuat cabul dengan pelacur besar itu (mewakili Babel Agamawi). Ini berarti pengaruhnya sampai ke seluruh dunia. Ia melakukan hubungan yang agamawi dan penuh dosa dengan penguasa-penguasa di bumi demi keuntungannya. Padahal gereja haruslah murni, tidak berhubungan dengan politik apa pun.
Penghuni-penghuni bumi telah mabuk oleh anggur percabulannya. Anggur percabulannya mengacu kepada doktrin-doktrinnya yang sesat. Di satu pihak, ia mendorong orang untuk menjadi Kristen. Tetapi di pihak lain, dia tidak mengajar mereka untuk memiliki kehidupan yang dikuduskan. Mereka cukup memberikan sejumlah uang dan mengakui dosa dengan cara-cara tertentu. Malahan, dia membiarkan mereka untuk terus menikmati hal-hal duniawi, oleh sebab itulah anggur percabulannya telah memabukan orang-orang di bumi. Ia telah berdagang dan bercampur dengan dunia. Doktrinnya laksana obat bius, memabukkan orang banyak, menjadikan mereka bodoh, dan kehilangan perasaan terhadap Allah dan firman-Nya. Babel agamawi benar-benar adalah garam yang telah menjadi tawar.
Dengan mengatakan bahwa dia adalah seorang pelacur, jelaslah bahwa Allah tidak pernah mengakui adanya hubungan apa pun dengan Babel Agamawi. Saudara saudari, marilah kita menjaga keperawanan kita bagi Kristus

Babel Material

Dan. 2: 31-45; Why. 17:9, 18,

Babel Material dalam Kitab Wahyu mengacu pada kota Roma dan kekaisaran Romawi. Dalam kamus Alkitab terbitan LAI juga tertulis Babel adalah nama samaran untuk Roma. Bapa-bapa gereja (Tertullian, Augustine), bahkan beberapa pemula gereja Romawi, seperti Robert Bellarmine, Cesare Baronius, Jacques Bossuet, Hug, dll. juga mengakui hal ini.
Wahyu 17:9 mengatakan, “Yang penting di sini ialah akal yang mengandung hikmat: ketujuh kepala itu adalah tujuh gunung, yang di atasnya perempuan itu duduk.” Hanya ada satu kota di dunia ini yang dibangun di atas tujuh gunung, yaitu kota Roma, maka dalam sejarah, kota Roma disebut kota tujuh gunung.
Wahyu 17:18, “Dan perempuan yang telah kaulihat itu, adalah kota besar yang memerintah atas raja-raja di bumi.” Tidak ada kerajaan lain selain kekaisaran Romawi yang berkuasa atas raja-raja di bumi. Wahyu 17:5 juga mengatakan bahwa air tempat pelacur itu duduk adalah “bangsa-bangsa dan rakyat banyak, kaum dan bahasa”.
Selain itu, Babel dan Roma memang memiliki banyak sekali persamaan. Kata “Roma” dalam bahasa Ibrani juga berarti seorang yang sombong, yang meninggikan dirinya dan melawan Allah, ini sama persis dengan maksud didirikannya menara Babel.
Menurut sejarah, Nimrod, pendiri Babel, mendirikan agama kafir, sistem penyembahan berhala. Demikianlah Babel menjadi tempat pemujaan berhala yang bertentangan dengan Allah. Babel juga membenci orang-orang Yahudi sampai pada puncaknya. Kekaisaran Roma pun demikian.
Saat Yohanes menulis kitab ini, dia berada di bawah kekaisaran Romawi sehingga dia tidak dapat menunjuk Roma secara langsung, tetapi menyinggungnya dengan sebutan Babel. Jika dia menunjuk Roma secara langsung, maka kitab Wahyu ini tidak dapat terbit. Tetapi semoga kita semua dengan jelas melihat hal ini.
Catatan: Mula-mula Babel didirikan oleh Kusy, ayah Nimrod, seorang yang benar-benar mengandalkan kekuatannya. Kota ini terus berkembang dan mencapai puncaknya pada masa pemerintahan Nebukadnezar (menjadi Babilon dalam Perjanjian Lama). Pada saat itu, karena orang Israel memberontak melawan Allah, Allah menyerahkan mereka ke tangan Nebukadnezar, raja Babilon. Ini terjadi di zaman Daniel.
Suatu hari, Nebukadnezar bermimpi, dan melalui penafsiran Daniel, ia mengerti arti mimpi itu (Dan. 2:31-45). Nebukadnezar melihat sebuah patung yang besar sekali. Kepala patung itu dari emas, melambangkan Babilon dalam kebesarannya. Kemudian, Media dan Persia (dada dan lengan yang dari perak), menghancurkan Babilon. Selanjutnya, Yunani (perut dan pinggang yang dari tembaga), menghancurkan Media dan Persia. Lalu, kekaisaran Roma (paha dan kaki yang dari besi), menghancurkan Yunani. Keempat kerajaan tersebut, semuanya menganiaya orang Yahudi. Ketiga kerajaan yang pertama telah berlalu, tetapi pengaruh kekaisaran Roma bertahan sampai hari ini, meskipun kesepuluh jari patung dalam mimpi itu belum muncul.

Penerapan :
Setiap pagi, panggillah nama Tuhan, berserulah kepada-Nya dari lubuk yang paling dalam, hembuskanlah segala yang memenuhi hati dan pikiran kita, agar hati kita tetap murni, hanya mau melakukan kehendak-Nya dengan menuruti firman-Nya, bukan mencari dan mendengarkan doktrin-doktrin yang cocok dan menyenangkan kita, demi keuntungan kita.

Pokok Doa:
Tuhan Yesus, terangilah jalanku agar aku boleh mengenal jalan mana yang harus aku tempuh. Tuhan, wahyukanlah kehendak-Mu. Pimpinlah aku senantiasa agar menjadi orang yang berada di jalan yang Kaukehendaki.

No comments: