Hitstat

11 January 2006

Wahyu Volume 7 - Minggu 3 Rabu

Lenan Halus Yang Berkilau-kilauan Dan Yang Putih Bersih
Wahyu 19:8
"Dan kepadanya dikaruniakan supaya memakai kain lenan halus yang berkilau-kilauan dan yang putih bersih! [Lenan halus itu adalah perbuatan-perbuatan yang benar dari orang-orang kudus.]”

Ayat 7 mengatakan, "Marilah kita bersukacita dan bersorak-sorai, dan memuliakan Dia! Karena hari perkawinan (pernikahan) Anak Domba telah tiba, dan pengantin-Nya telah siap sedia." "Pengantin-Nya" di sini mengacu pada gereja (Ef. 5:24-25, 31-32), yaitu mempelai perempuan Kristus (Yoh. 3:29). Tetapi menurut ayat 8-9, pengantin, di sini hanya meliputi kaum beriman pemenang dalam Kerajaan Seribu Tahun, karena mereka adalah orang-orang yang telah siap sedia. Semua orang kudus yang belum siap sedia, sehingga tidak menjadi pemenang, dan tidak berbagian dalam Kerajaan Seribu Tahun, akan menjadi pengantin perempuan dalam 21:2, yaitu setelah Kerajaan Seribu Tahun, sampai selamanya.
Kesiapan pengantin perempuan tergantung pada kematangan hayat para pemenang. Selain itu, pemenang bukanlah individu yang terpisah, melainkan pengantin perempuan yang korporat. Untuk aspek ini diperlukan pembangunan. Para pemenang bukan hanya memiliki hayat yang matang, lebih-lebih terbangun bersama menjadi satu pengantin perempuan.
Kain lenan halus yang dikenakan pengantin itu berkilau-kilauan dan putih bersih. Bersih, atau murni, mengacu pada sifat, sedangkan berkilau-kilauan mengacu pada ekspresi. Lenan halus ini adalah perbuatan-perbuatan benar (perilaku yang benar) dari orang-orang kudus, yaitu diri Kristus yang kita perhidupkan melalui perilaku kita.

Pakaian Kedua
Why. 19:8; Mat. 5:20; 22:11-12; Luk. 15; Mzm. 45:14-15

Berdasarkan wahyu seluruh Alkitab, kita yang beroleh selamat memerlukan dua pakaian: satu pakaian untuk keselamatan, yang satu lagi untuk pahala kita. Pakaian untuk keselamatan adalah jubah yang dikenakan pada anak hilang yang diuraikan dalam Lukas 15. Jubah ini adalah Kristus sebagai kebenaran kita, agar kita dibenarkan di hadapan Allah.
Namun kita masih memerlukan pakaian yang kedua, yaitu pakaian pesta yang dikatakan dalam Matius 22:11-12. Pakaian ini bukan untuk karunia keselamatan kita, melainkan untuk pahala kita, yang melayakkan kita menghadiri pesta pernikahan Anak Domba.
Mazmur 45 juga menyinggung tentang pakaian kedua ini. Mazmur 45 mengatakan putri raja (permaisuri) memiliki dua pakaian (ayat 14-15): pakaian pertamanya "berpakankan emas", dan pakaiannya yang kedua adalah "pakaian bersulam". Dalam Alkitab, emas melambangkan sifat ilahi Allah. Ketika beroleh selamat, kita menerima satu pakaian emas, sehingga kita dapat datang ke hadapan Allah. Selain itu, kita masih memerlukan pakaian yang kedua yaitu pakaian sulaman. Sulaman melambangkan pekerjaan pengubahan Roh Kudus. Hari ini Roh Kudus sedang bekerja di atas diri kita untuk mengubah kita, sama seperti orang yang menyulam menusukkan jarumnya satu demi satu pada kain. Hari demi hari kita berada di bawah jarum pengubahan Roh Kudus. Kita sangat membutuhkan pakaian kedua ini. Ini adalah perkara yang serius. Segala yang terjadi atas diri kita memberi Roh Kudus kesempatan untuk menyulam kita dengan unsur Kristus. Dengan demikian, lambat laun segala perbuatan kita dapat mengekspresikan Kristus.
Pakaian kedua juga adalah kebenaran yang dikatakan dalam Matius 5:20. Dalam ayat ini Tuhan Yesus berkata, “Jika hidup keagamaanmu tidak lebih benar dari pada hidup keagamaan ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, sesungguhnya kamu tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga.” Ayat ini dengan jelas menunjukkan bahwa kebenaran kita harus melebihi kebenaran orang-orang Farisi.
Jadi, Pakaian kedua ini sebenarnya adalah Kristus yang kita ekspresikan dalam kehidupan sehari-hari. Inilah yang disebut perbuatan-perbuatan yang benar dari orang-orang kudus dalam Wahyu 19:8. Hanya orang yang mengenakan pakaian kedua, yang disulam oleh Roh Kudus, baru dapat terpilih dan layak menghadiri pesta pernikahan Anak Domba.

Penerapan:
Kita perlu memandang penting perihal pembangunan di antara kita. Janganlah menjadi orang Kristen yang rohani sendirian. Kita perlu terbangun bersama orang lain. Agar dapat terbangun dengan yang lain, kita perlu belajar menyangkal diri kita dan memperhidupkan Kristus dalam kehidupan sehari-hari kita.

Pokok Doa:
“O Tuhan Yesus, terima kasih atas rahmat-Mu yang menakjubkan, yang membuat orang berdosa seperti aku boleh ditebus dan diselamatkan, bahkan boleh menjadi bagian dari mempelai perempuan korporat-Mu.”

No comments: