Hitstat

03 May 2006

Kejadian Volume 1 - Minggu 3 Rabu

Hari Keempat
Kejadian 1:14-15
“Berfirmanlah Allah: ‘Jadilah benda-benda penerang pada cakrawala untuk memisahkan siang dari malam. Biarlah benda-benda penerang itu menjadi tanda yang menunjukkan masa-masa yang tetap dan hari-hari dan tahun-tahun, dan sebagai penerang pada cakrawala biarlah benda-benda itu menerangi bumi.’ Dan jadilah demikian.”

Pekerjaan pada hari keempat melambangkan kenaikan Tuhan Yesus. Pada hari keempat Allah menjadikan benda-benda penerang. Dia menjadikan matahari, bulan, dan bintang-bintang. Penekanannya di sini adalah pada hal-hal yang di atas yaitu yang surgawi. Ini adalah kenaikan/keterangkatan Kristus dengan kaum beriman-Nya. Dalam posisi keterangkatan, kaum saleh memiliki persekutuan yang lebih intim dengan Tuhan Yesus dan menikmati terang yang lebih kuat dari terang hari pertama.
Setelah kebangkitan, urutan peristiwa berikutnya adalah keterangkatan. “Di dalam Kristus Yesus Ia telah membangkitkan kita juga dan memberikan tempat bersama-sama dengan Dia di sorga” (Ef. 2:6).
Tuhan Yesus dibangkitkan dari antara orang mati dan didudukkan di sebelah kanan Bapa di sorga, jauh lebih tinggi dari segala pemerintah dan penguasa dan kekuasaan dan kerajaan dan tiap-tiap nama yang dapat disebut (Ef. 1:20-21). Hayat keterangkatan adalah hayat yang menang atas semua otoritas dan kuasa Iblis. Sebelum pengalaman keterangkatan, kita hanya memiliki kemenangan atas dosa-dosa, dunia dan daging. Ketika kita dalam keterangkatan, kita mengalami peperangan dengan semua pemerintah, penguasa, kekuasaan, kerajaan, serta setiap nama dalam wilayah kegelapan, dan menang atas mereka. Kita dapat mencapai hayat keterangkatan ketika kita telah mengalami ketiga pemisahan yang disebutkan di minggu kedua.
Catatan: Untuk memperdalam topik ‘Kenaikan’, bacalah buku Pengalaman Hayat jilid 2, bab 16, terbitan Yayasan Perpustakaan Injil.

Matahari Melambangkan Kristus
Kej. 1:14-19, Luk. 1:78; Yoh. 8:12; 1:9, 5; Yoh. 3:19-20

Kejadian 1:14-19 membicarakan terang, secara jelas — matahari, bulan, dan bintang-bintang. Kejadian 1:16 mengata-kan bahwa Allah menjadikan benda penerang yang lebih besar. Benda penerang yang lebih besar ini pastilah matahari, karena selanjutnya dikatakan bahwa ia dijadikan untuk menguasai siang. Matahari adalah sumber panas dan terang bagi bumi. Terangnya berasal dari dirinya sendiri, tidak berubah, dan konstan. Tuhan Yesus adalah “Terang yang besar” dari surga. Ketika Dia berada di bumi, Dia adalah Surya Pagi dari tempat yang tinggi (Luk. 1:78). Dia juga “Terang Dunia” (Yoh. 8:12). Dia adalah Terang yang sesungguhnya yang datang ke dunia, menerangi setiap manusia (1:9). Terang itu bercahaya di dalam kegelapan dan kegelapan itu tidak menguasainya (ay. 5).
Maleakhi 4:2 mengatakan bahwa Kristus adalah surya kebenaran. Pada sayap-Nya (yaitu penyinaran-Nya) terdapat penyembuhan. Tanpa penyinaran-Nya, akan ada kematian. Ketika penyinaran-Nya terbit, datanglah kesembuhan.
Sebagai matahari terbit, Kristus menyinari mereka yang duduk di dalam kegelapan dan dalam naungan maut. Yesus sang Juruselamat adalah Surya Fajar untuk zaman kegelapan. Sebelum Kristus datang, bumi ada dalam kegelapan malam. Bersama kedatangan-Nya sebagai matahari, ada permulaan siang, dan bumi mulai diterangi oleh Dia. Jika Dia tidak menjadi matahari terbit, Dia tidak bisa menghalau kegelapan yang menyelimuti bumi, dan Dia tidak dapat menjadi Juruselamat kita.
Di dalam perlambangan, matahari selain melambangkan Kristus, ia juga melambangkan orang-orang Kristen yang akan bersinar seperti matahari dalam kerajaan. Matius 13:43a memberi tahu kita bahwa orang-orang Kristen pemenang akan bercahaya seperti matahari dalam kerajaan yang akan datang. Dalam Kerajaan, banyak orang Kristen akan bersinar seperti matahari.
Hari ini, Kristus adalah matahari. Kelak, orang-orang Kristen yang menang juga akan menjadi matahari. Namun, tentunya ini tidak terjadi secara gratis. Hari ini kondisi kita masih banyak yang terbungkus dalam kegelapan, mana mungkin ketika Kristus datang mendadak kita bisa bersinar seperti matahari.
Saudara saudari bila kita damba kelak dapat bersinar seperti matahari, marilah kita membenci kegelapan dan lebih banyak memandang kepada Kristus, sang Terang sejati, agar terang-Nya setiap hari meresapi kita, makin lama makin terang. Dengan demikian, perlahan-lahan kita dipenuhi dengan terang, maka kelak kita baru bisa bersinar seperti matahari.

Penerapan:
Sebagai orang yang telah percaya Tuhan, terang Tuhan pasti sudah bersinar di dalam kita. Namun mengapa kita masih terikat dalam dosa, kelemahan kita? Ini menyatakan kita masih kekurangan terang hari keempat. Saudara saudari marilah kita terus menuntut pertumbuhan hayat sehingga kita mencapai tahap keterangkatan agar kita bisa sepenuhnya mengalahkan musuh.

Pokok Doa:
Tuhan Yesus, aku tidak mau hidup sendirian. Aku mau berada di antara orang-orang kudus-Mu. Berikanlah terang-Mu lebih banyak ke dalamku setiap kali aku membaca dan merenungkan firman-Mu. Jadikan aku seorang yang bercahaya di dalam kegelapan.

No comments: