Hitstat

30 May 2006

Kejadian Volume 2 - Minggu 3 Selasa

Kehendak Bebas
Kejadian 2:16
“Lalu TUHAN Allah memberi perintah ini kepada manusia: “Semua pohon dalam taman ini boleh kaumakan buahnya dengan bebas”.

Allah menciptakan manusia sebagai makhluk yang hidup, bukan mesin. Dalam Kejadian 2:16-17, kita hanya melihat perintah Allah dengan himbauan dan larangan, tetapi tanpa paksaan. Jika Adam mau taat dan tidak memakan buah pohon pengetahuan, itu adalah kemauan Adam sendiri. Bila Adam tidak taat dan memakannya, Allah pun tidak berdaya menghentikannya. Inilah kehendak bebas. Allah menaruh tanggung jawab makan atau tidak makan pada diri manusia dan membiarkan manusia memilih berdasarkan kehendak bebasnya. Allah tidak menciptakan seorang Adam yang tidak dapat berdosa, yang tidak bisa memberontak, atau yang tidak bisa mencuri. Allah dapat menasihati, melarang, dan memerintahkan, tetapi tanggung jawab untuk menaati terletak pada diri manusia. Karena kasih-Nya, Allah memberi peringatan sebelumnya. Tetapi karena kebenaran-Nya, Allah tidak akan memaksa manusia melakukan apa saja yang tidak dia inginkan. Allah bisa saja memakai banyak cara untuk membuat manusia mau, tetapi kalau manusia tidak setuju, Allah tidak akan melakukan apa pun untuk memaksanya.
Dalam diri manusia, ada prinsip-prinsip yang mengendalikan yang menetapkan bagaimana ia bersikap. Apa saja yang tidak disetujui olehnya tidak bisa dipaksakan kepada dirinya, dan apa saja yang ditentangnya, tidak dapat dipaksakan ke atas dirinya. Pekerjaan Allah tidak pernah berlawanan dengan prinsip ini; sedangkan pekerjaan roh jahat justru berlawanan dengan prinsip ini. Karena itu, kita dapat membedakan apa yang berasal dari Allah dan apa yang bukan.

Tekad Manusia
2 Kor. 10:5

Tekad manusia adalah organ yang dengannya manusia membuat keputusan. Kemauan atau ketidakmauan kita, keinginan atau ketidakinginan kita, dan persetujuan atau ketidaksetujuan kita, semuanya merupakan fungsi tekad kita. Tekad manusia adalah “kemudinya”. Sebagaimana sebuah kapal berbelok menurut kemudinya, manusia bergerak menurut tekadnya.
Tekad manusia dapat dikatakan adalah diri manusia yang sejati, jati diri manusia; karena tekad mewakili manusia. Semua tindakan tekad sebenarnya adalah tindakan “manusia”. Ketika kita mengatakan, “Aku mau,” sebenarnya tekad kitalah yang mau. Ketika kita mengatakan, “Aku mau ini” atau “Aku memutuskan,” berarti tekad kita mau, atau tekad kitalah yang memutuskan. Demikian juga ketika kita berkata “Aku tidak mau” sebenarnya adalah tekad kita yang tidak mau. Fungsi tekad adalah menyatakan maksud seluruh diri kita.
Emosi hanyalah apa yang kita rasakan, sedangkan pikiran hanyalah apa yang kita pikirkan, tetapi tekad adalah apa yang kita inginkan. Karena itu, tekad adalah bagian paling penting dari seluruh diri kita. Tekad manusia lebih dalam daripada emosi dan pikirannya. Jadi, bila orang Kristen mengejar kehidupan rohani, ia harus memperhatikan tekadnya.
Jalan keselamatan yang sejati adalah menyelamatkan tekad manusia. Apa saja yang tidak cukup dalam untuk menyelamatkan tekad manusia adalah kesia-siaan.
Di alam semesta, dapat dikatakan ada dua tekad besar yang bertentangan. Di satu pihak, ada tekad atau kehendak Allah yang kudus dan baik; di pihak lain, ada tekad atau kehendak Iblis yang najis dan memberontak. Di antara kedua tekad ini, ada tekad manusia yang otonom, merdeka, dan bebas. Ketika manusia mendengarkan perkataan Iblis dan tidak taat kepada Allah, semua kegiatannya menjadi tunduk kepada kehendak Iblis.
Bagaimana sikap kita terhadap kehendak Allah? Allah mengasihi kita, tetapi apakah kita mau dikasihi-Nya? Kristus ingin kita datang kepada-Nya, tetapi maukah kita datang? Roh Kudus ingin memberi kita hayat, tetapi apakah kita mau memiliki hayat? Tekad kita berguna dalam kehendak Allah. Tetapi persoalannya adalah bagaimana tekad kita memperlakukan kehendak Allah?
Saudara saudari, karena itu kita harus menyadari bahwa keputusan kita menggunakan tekad kita untuk selaras dengan tekad Allah adalah keputusan yang sangat penting dan sesungguhnya ini adalah bentuk hubungan tertinggi antara manusia dengan Allah.

Penerapan:
Kita diciptakan dengan memiliki satu kehendak bebas. Kita bisa memilih apa saja yang kita inginkan. Namun, alangkah indahnya bila kita menggunakan hak pilih kita untuk memilih Tuhan dan kehendak-Nya. Pilihan yang demikian akan mempermalukan dan mengalahkan Iblis, musuh Allah. Hari ini, marilah kita menggunakan kehendak bebas kita untuk memilih hal-hal yang diperkenan Allah.

Pokok Doa:
Tuhan Yesus, aku mau menggunakan kehendak bebasku untuk memilih Engkau dan kehendak-Mu. Tundukkanlah aku dalam segala hal sepanjang hari-hariku. Tuhan pimpinlah aku agar aku bisa memilih dengan tepat, memilih Engkau dan kehendak-Mu.

No comments: