Hitstat

20 November 2007

Matius Volume 7 - Minggu 3 Rabu

Yang Terdahulu Menjadi yang Terakhir
Matius 20:16
Demikianlah orang yang terakhir akan menjadi yang terdahulu dan yang terdahulu akan menjadi yang terakhir.

Matius 20:6-7 mengatakan, “Kira-kira pukul lima petang ia keluar lagi dan mendapati orang-orang lain pula, lalu katanya kepada mereka: Mengapa kamu menganggur saja di sini sepanjang hari? Kata mereka kepadanya: Karena tidak ada orang mengupah kami. Katanya kepada mereka: Pergi jugalah kamu ke kebun anggurku.” Pukul lima petang menunjukkan bagian akhir dari zaman gereja. Mereka yang dicari pada pukul lima petang mengatakan bahwa mereka berdiri, menganggur sebab tidak ada orang yang mengupah mereka. Ini menunjukkan bahwa di luar kerajaan, tidak ada manusia yang dipekerjakan oleh Allah. Sekalipun sudah petang, Tuhan masih menyuruh orang-orang untuk masuk bekerja dalam kebun anggur. Artinya, bahkan menjelang akhir zaman gereja, Tuhan masih memanggil pekerja.
Pada hari kedatangan-Nya, Tuhan akan membayar sama kepada semua pekerja-Nya, mulai dari yang terakhir hingga yang pertama (Mat. 20:8-10). Ini menunjukkan bahwa upah yang dibayarkan kepada pekerja yang masuk terakhir, tidak disesuaikan dengan lamanya mereka bekerja, tetapi menurut anugerah dari Tuan pemilik kebun anggur itu. Tuhan membuat yang terakhir menjadi yang pertama dan yang pertama menjadi yang terakhir.
Kita adalah orang-orang yang dipanggil untuk bekerja di kebun anggur pada zaman akhir ini. Walau demikian, Tuhan akan memberi kita upah sebesar yang akan diterima oleh rasul-rasul terdahulu (seperti Petrus, Yakobus, dan Yohanes), yakni mereka yang masuk ke kebun anggur pagi-pagi benar, yang melambangkan awal zaman gereja. O, betapa besarnya anugerah Tuhan bagi kita, pekerja-pekerja yang masuk terakhir! Menyadari hal ini, masihkah kita merasa sayang untuk meninggalkan kesenangan duniawi yang sia-sia dan hampa? Marilah kita bangkit dan menggunakan waktu yang tersisa ini untuk lebih giat bekerja di kebun anggur-Nya!

Mat. 20:6-16; Rm. 9:14-15, 20

Mereka yang pertama kali masuk bekerja di kebun anggur sangat terkejut karena yang bekerja terakhir justru yang pertama menerima upah, sekalipun mereka bekerja hanya satu jam dan tidak menderita panas teriknya matahari. Sebab itu, ketika pekerja yang pertama melihat bahwa yang terakhir menerima satu dinar, mereka berharap akan menerima lebih banyak. Namun, mereka juga menerima satu dinar. Matius 20:11-12 mengatakan, “Ketika mereka menerimanya, mereka bersungut-sungut kepada pemilik kebun itu, katanya: Mereka yang masuk terakhir ini hanya bekerja satu jam dan engkau menyamakan mereka dengan kami yang sehari suntuk bekerja berat dan menanggung panas terik matahari.”
Mereka yang pertama bekerja tidak mengenal Roma 9:14-15 dan 20. Tidak ada ketidakbenaran pada diri Tuhan. Dia akan membelaskasihani orang yang diinginkan-Nya. Siapakah mereka, sehingga membantah Tuhan? Konsepsi alamiah Petrus sebenarnya mewakili konsepsi semua orang beriman bersifat komersil. Dia tidak mengetahui keinginan anugerah Tuhan. Sebab itu ia bersungut-sungut kepada Tuhan berdasarkan legalitas.
Matius 20:13-14 mengatakan, “Tetapi pemilik kebun itu menjawab seorang dari mereka: Saudara, aku tidak berlaku tidak adil terhadap engkau. Bukankah kita telah sepakat sedinar sehari? Ambillah bagianmu dan pergilah; aku mau memberikan kepada orang yang masuk terakhir ini sama seperti kepadamu.” Jawaban Tuhan menunjukkan bahwa Ia telah memberikan kepada pekerja-Nya yang pertama menurut kesepakatan. Tetapi Tuhan berhak memberi upah yang sama kepada pekerja yang terakhir menurut keinginan-Nya sendiri, bukan dalam prinsip pekerjaan, melainkan dalam prinsip anugerah. Hal ini menghancurkan konsepsi Petrus yang alamiah dan komersil, mengoreksi konsepsinya.
Untuk mendapatkan Kerajaan Surga, kita perlu meninggalkan segalanya dan mengikuti Tuhan. Apa yang akan diberikan-Nya kepada kita sebagai pahala melebihi apa yang sepatutnya kita terima. Tetapi ini tidak menurut prinsip transaksi bisnis, melainkan menurut kesenangan hati Tuhan. Perlakuan Tuhan ini adalah insentif yang berharga bagi para pengikut-Nya di jaman ini.

Doa:
Tuhan Yesus, selagi masih ada waktu yang Kauberikan bagiku di bumi ini, biarlah aku boleh dengan giat melayani di dalam kebun anggur-Mu. Aku mau menebus waktu-waktu yang hilang di masa lalu dengan merebut setiap kesempatan untuk melakukan kehendak-Mu. Tuhan, beriku waktu lebih banyak untuk melayani-Mu.

No comments: