Hitstat

26 August 2010

PP SPIA Minggu 4 - Jumat

Mat. 10:37-38
Barangsiapa mengasihi bapa atau ibunya lebih dari pada-Ku, ia tidak layak bagi-Ku; dan barangsiapa mengasihi anaknya laki-laki atau perempuan lebih dari pada-Ku, ia tidak layak bagi-Ku. Barangsiapa tidak memikul salibnya dan mengikut Aku, ia tidak layak bagi-Ku.

Mat. 16:26
Apa gunanya seorang memperoleh seluruh dunia tetapi kehilangan nyawanya?...

Rawatan Pagi:
Seorang ayah, ibu, istri, dan anak-anak adalah hal-hal yang paling berharga bagi seorang laki-laki. …Bila hal-hal ini tidak dibandingkan dengan Tuhan, maka tidak ada sesuatu yang salah dalam mengasihi mereka. Tetapi bila satu situasi bangkit di mana kita harus memilih di antara keduanya, manakah yang akan kita pilih? Seorang laki-laki selalu memilih apa yang lebih berharga baginya. …Sanak famili kita sendiri itu berharga, tetapi mereka tidak bisa dibandingkan dengan Tuhan. Tuhan kita lebih berharga daripada sanak famili kita yang mana pun.
[Di dalam Matius 16:26] ada satu perbandingan di antara jiwa manusia dan seluruh dunia ini. …Banyak orang melihat kemustikaan dunia ini, tetapi mereka tidak melihat kemustikaan jiwa. Hari ini, Satan sedang berusaha untuk membeli jiwa manusia, tetapi banyak orang menyerahkan jiwa mereka demi kebebasan. Ini disebabkan karena mereka tidak percaya bahwa jiwa mereka itu adalah sesuatu yang bernilai. …Satan menawarkan harga yang tinggi ketika ia membawa Tuhan ke sebuah gunung yang tinggi dan menunjukkan kepada-Nya semua kerajaan dunia dan kemuliaan mereka. Sebagai pengganti untuk menyembah Allah, Satan akan memberikan semuanya ini kepada Tuhan. Ini adalah satu-satunya kejadian di dalam Alkitab, di mana Satan menawarkan harga yang tinggi untuk jiwa manusia. Tentunya, ia tidak akan berhasil. …Hari ini Satan tidak menawarkan seluruh dunia ini sebagai pengganti bagi jiwa kita. Ia tidak berpikir bahwa nyawa kita itu seharga demikian. Ia memikat kita dengan manfaat-manfaat yang kecil dan keuntungan-keuntungan kecil. …Untuk memelihara kemurnian jiwa kita, kita harus rela meninggalkan segalanya. (The Collected Works of Watchman Nee, vol. 60, hal. 390-391)

Pembacaan Hari ini
Ayub 2:3 dan 10 menunjukkan bagaimana Ayub bisa mempertahankan integritasnya ketika ia pertama kali digoda oleh Satan. Ketika Satan datang kepadanya kali kedua, ia menyerang tubuh Ayub, dan Ayub mulai mengutuki hari kelahirannya. Ia gagal. Ini menunjukan kepada kita bahwa seseorang itu sangat mengasihi tubuhnya. Di dalam Matius 18:8-9, Tuhan menunjukkan kepada kita satu pemecahan dalam hubungannya dengan tubuh. Jika memelihara tubuh itu berarti memelihara dosa, maka kita harus menyadari bahwa lebih baik menanggalkan tubuh ini daripada memberikannya kepada dosa. …Memotong tangan dan mencungkil mata hanyalah ilustrasi. Makna yang sesungguhnya adalah bahwa seseorang harus memotong dosa sekalipun ini berarti menderita banyak kesakitan seperti memotong tangan, kaki, atau mata. Seorang Kristen harus menyadari keseriusan dosa ini. Ia harus membereskan dosa secara drastis seperti memotong bagian-bagian dari tubuhnya. Ini akan memelihara pengudusan dan pemurnian dirinya sendiri.
Para penguasa bangsa Kafir memerintah atas mereka, dan para pembesar memakai otoritas atas mereka [Mat. 20:25-27]. Ini adalah sesuatu yang dipraktekkan di antara orang-orang yang tidak percaya. Namun, di antara kaum beriman, praktek ini tidak boleh dibiarkan. Siapa saja yang ingin menjadi yang terbesar harus menjadi seorang pelayan, dan siapa saja yang ingin menjadi yang pertama harus menjadi seorang hamba. Ini adalah satu perubahan di dalam penilaian, satu perubahan di dalam pandangan seseorang mengenai kedudukan. …Kita harus memustikakan para pelayan dan hamba-hamba. Konsep tentang penilaian yang Tuhan taruh ke dalam kita adalah penilaian yang meninggikan dan membesarkan orang-orang yang paling banyak melayani.
Paulus juga memiliki satu perubahan di dalam konsepnya tentang penilaian. Apa yang dahulu merupakan keuntungan baginya, ia anggap sebagai kerugian karena Kristus {Flp. 3:7-8]. Mengapa Paulus bisa menolak hal-hal yang merupakan keuntungan baginya? Ia bisa menganggapnya sebagai kerugian karena keunggulan pengenalan akan Kristus Yesus. …Demi Kristus, ia menderita kerugian akan segalanya dan menganggapnya sebagai sampah. Ini adalah semacam perubahan di dalam penilaian yang terjadi kepada seorang Kristen.
[Yeremia 15:19] memberi tahu kita bahwa jika kita mengeluarkan yang berharga dari yang tidak bernilai, maka kita akan menjadi seperti mulut Allah. Jika kita tidak bisa memberitahukan nilai yang tepat dari hal-hal, maka Allah akan menolak kita dan mengesampingkan kita. …Kita harus melihat pentingnya perubahan yang demikian di dalam konsep tentang penilaian. Kiranya Tuhan mengaruniakan kepada kita terang untuk memiliki satu perubahan yang menyeluruh di dalam konsep kita tentang penilaian sehingga kita tahu untuk memilih porsi yang paling unggul. (The Collected Works of Watchman Nee, vol. 60, hal. 392-393, 395)

Bacaan lainnya: The Collected Works of Watchman Nee, vol. 60, bab 45

No comments: