Hitstat

30 August 2010

Roma Volume 1 - Minggu 1 Selasa

Injil Allah tentang Anak-Nya
Roma 1:3-4
Tentang Anak-Nya yang secara jasmani berasal dari keturunan Daud, dan menurut Roh kekudusan dinyatakan oleh kebangkitan-Nya dari antara orang mati bahwa Dialah Anak Allah yang berkuasa, Yesus Kristus Tuhan kita.

Ayat Bacaan: Rm. 1:3-4; 8:3, 29-30; Yoh. 1:18; Kis. 13:33; Ibr. 1:5; 1 Yoh. 5:12

Dalam kitab Roma, Injil Allah diperkenalkan sebagai Persona Anak Allah, yaitu Yesus Kristus, Tuhan kita (Rm. 1:3-4) yang ajaib dan mempunyai dua sifat, yaitu sifat ilahi dan sifat insani; sifat Allah dan sifat manusia. Dalam kekekalan yang lampau, Kristus, sebagai Persona ilahi, sudah merupakan Putra Allah (Yoh. 1:18). Bahkan Roma 8:3 mengatakan, “Allah mengutus PutraNya sendiri.” Akan tetapi melalui inkarnasi Dia telah mengenakan daging, sifat alamiah yang tidak ada hubungannya dengan keilahian. Itulah sebabnya, melalui kebangkitanNya, Kristus telah menguduskan dan mempertinggi sifat insani-Nya, keinsanian-Nya; Dia ditunjuk pada waktu kebangkitan-Nya sebagai Putra Allah dengan sifat insani ini. Dia diperanakkan sebagai Anak Allah dalam kebangkitan-Nya (Kis. 13:33; Ibr. 1:5).
Ketika benih bunga anyelir yang kecil ditanam ke dalam tanah, ia akan bertumbuh dan berbunga. Proses ini boleh kita sebut sebagai “pernyataannya”. Setelah benih ini ditanam, tumbuh dan berbunga, barulah ternyata benih apakah itu. Ketika hidup di dalam daging selama tiga puluh tiga setengah tahun di bumi, Kristus seumpama benih bunga anyelir itu. Meskipun Anak Allah ada di dalam-Nya, namun tidak seorang pun dapat mengenal-Nya mudah. Melalui ditanam di dalam kematian-Nya, dan tumbuh di dalam kebangkitan-Nya, Ia mengeluarkan bunga. Melalui proses ini, Ia dinyatakan sebagai Anak Allah.
Melalui inkarnasi-Nya, Kristus membawa Allah ke dalam manusia. Ia menjadi daging guna menggenapkan pekerjaan penebusan. Kemudian melalui kebangkitan-Nya Ia dinyatakan sebagai Anak Allah dan akhirnya menyalurkan diri-Nya sendiri kepada kita sebagai hayat. Siapa saja memiliki Anak Allah, memiliki hayat (1 Yoh. 5:12). Sebagai manusia yang telah jatuh dan sebagai orang-orang dosa, kita memerlukan penebusan, hayat ilahi, dan kita perlu hidup berdasarkan hayat ilahi agar kita dapat dilahirkan kembali, diubah, dan dimuliakan sebagai anak-anak Allah (Rm. 8:29-30). Akhirnya kita ternyata sempurna sebagai anak-anak Allah. Roma 1:3-4 memberi tahu kita bahwa Yesus adalah prototipe. Sedang dalam Roma 8:29-30 terdapat banyak saudara sebagai produksi massal.

Sebab semua orang yang dipilih-Nya dari semula, mereka juga ditentukan-Nya dari semula untuk menjadi serupa dengan gambaran Anak-Nya. (Rm. 8:29a)

No comments: