Hitstat

08 November 2010

Roma Volume 3 - Minggu 3 Selasa

Tiga Persona, Hayat dan Hukum
Roma 7:19
Sebab bukan apa yang aku kehendaki, yaitu yang baik, yang aku perbuat, melainkan apa yang tidak aku kehendaki, yaitu yang jahat, yang aku perbuat.
Yohanes 3:6
…apa yang dilahirkan dari Roh, adalah roh.

Ayat Bacaan: Rm. 7:19; 3:6

Mengenai persona, hanya ada tiga persona di alam semesta ini: persona ilahi, yaitu Allah; persona yang jahat, yaitu Satan; dan persona insani, yaitu manusia. Setiap persona ini memiliki satu hayat. Persona ilahi memiliki hayat ilahi, persona insani memiliki hayat insani, dan persona yang jahat memiliki hayat yang jahat. Hayat insani kita bukan hanya berasal dari orang tua kita; hayat ini juga berasal dari penciptaan Allah. Hayat insani kita diciptakan ketika Adam diciptakan, bukan ketika kita lahir dari orang tua kita.
Karena kita orang-orang Kristen memiliki tiga penghidupan, maka kita juga memiliki tiga hukum. Kita memiliki hayat insani, yang adalah baik. Dengan hayat yang baik ini kita memiliki hukum kebajikan. Karena hukum ini, maka setiap orang secara alamiah damba untuk berbuat baik; tidak perlu bagi seseorang untuk diajar melakukan hal ini. Kita lahir dengan kedambaan untuk berbuat baik, dan setiap anak memiliki hayat insani dengan hukum kebajikannya. Namun, seperti yang telah kita lihat, manusia bukan hanya memiliki hayat insani, melainkan juga hayat setani dengan hukum kejahatannya. Karena hayat setani ini ada di dalam manusia, maka seorang anak dapat berbohong dengan spontan tanpa perlu diajar. Kita mungkin memerintahkan sebuah semak untuk tidak menghasilkan duri, tetapi semak itu akan menghasilkan duri-duri. Inilah hukum hayat sebuah semak duri. Demikian juga, anak-anak berbohong dengan tanpa perlu diajar karena hayat Satan dengan hukum berbohongnya ada di dalam mereka. Pada prinsipnya, bagi orang-orang yang telah jatuh berbohong itu sama dengan bagi kucing untuk menangkap seekor tikus. Keduanya adalah aktivitas hukum hayat yang ada di dalam mereka. Sekarang kita paham mengapa kita melakukan hal yang bertentangan ketika kita ingin berbuat baik. Kita memiliki dua penghidupan di dalam kita, hayat insani dan hayat setani, dan setiap hayat ini memiliki hukumnya. Tetapi hukum hayat setani lebih kuat dari pada hukum hayat insani. Puji Tuhan bahwa kita juga memiliki hayat ilahi yang sanggup mengalahkan hukum dosa dan maut. Kita perlu terus hidup dalam hukum ini secara terus menerus.

Barangsiapa memiliki Anak, ia memiliki hidup;... (1 Yoh. 5:12)

No comments: