Hitstat

22 November 2010

Roma Volume 4 - Minggu 1 Senin

Diselamatkan dalam Hayat dari Perpecahan
Roma 14:3
Siapa yang makan, janganlah menghina orang yang tidak makan, dan siapa yang tidak makan, janganlah menghakimi orang yang makan, sebab Allah telah menerima orang itu.

Ayat Bacaan: Rm. 14:2; Gal. 3:27-28

Di abad pertama ada beberapa orang yang makan sayuran saja dan yang lainnya makan semuanya (Rm. 14:2). Jika kita hidup pada zaman Rasul Paulus, apakah dasar penerimaan kita terhadap saudara saudari? Paulus mengatakan bahwa dasar kita menerima kaum beriman adalah penerimaan Allah (Rm. 14:3). Allah menerima seseorang menurut Putra-Nya. Jika seseorang percaya bahwa Yesus adalah Putra Allah yang mati di kayu salib bagi dosa-dosanya, maka Allah pun segera menerima dia.
Standar penerimaan kita tidak seharusnya lebih sempit daripada Allah. Namun masalahnya, di dalam diri kita ada elemen perpecahan. Itulah sebabnya, orang Kristen yang makan sayuran saja tidak menerima orang-orang yang makan apa saja dan sebaliknya. Sikap yang demikian menimbulkan perpecahan, yang lebih buruk dari pada individualisme. Individu berarti suka menyendiri tetapi perpecahan adalah suatu tindakan agresif yang memecah belah, melalui membentuk kelompok-kelompok tertentu. Suka membicarakan kelemahan atau kekurangan orang lain adalah salah satu contoh bentuk tindakan aktif yang memecah belah. Kita perlu merasa takut dan gentar dalam setiap perkara yang dapat menimbulkan perpecahan.
Diselamatkan dari perpecahan, adalah perkara diselamatkan di dalam hayat. Untuk ini, kita perlu bertumbuh dalam hayat, yaitu mengalami bertambahnya kadar Kristus sebagai hayat di dalam kita. Jalannya adalah dengan menyisihkan waktu untuk berkontak dengan Tuhan melalui fi rman-Nya selama minimal lima belas menit setiap pagi. Selama waktu ini, jangan berdoa untuk masalah kita, tetapi datang pada Tuhan, meminta Tuhan agar menyelidiki dan menerangi situasi kita di dalam terang-Nya. Saat kita diterangi, kita akan menyadari semua kekotoran kita, lalu kita perlu mengakui segala dosa yang disingkapkan oleh terang-Nya. Mengaku dosa adalah jalan terbaik bagi pertumbuhan hayat yang sejati. Semakin banyak keadaan diri kita yang ditanggulangi oleh Tuhan, semakin banyak pula elemen-elemen Kristus yang tergarap ke dalam kita. Semakin besar perawakan Kristus di dalam kita, semakin kita tidak mudah terpecah belah.

Karena kamu semua, yang dibaptis dalam Kristus, telah mengenakan Kristus … kamu semua adalah satu di dalam Kristus Yesus (Gal. 3:27-28).

No comments: