Hitstat

29 November 2010

Roma Volume 4 - Minggu 2 Senin

Kasih Karunia Berkuasa Melalui Pembenaran
Roma 5:21
supaya, sama seperti dosa berkuasa dalam alam maut, demikian anugerah (kasih karunia) akan berkuasa melalui pembenaran untuk hidup yang kekal, oleh Yesus Kristus, Tuhan kita.

Ayat Bacaan: Rm. 1:17; Rm. 5:17

Kasih karunia memerlukan satu alat, satu sarana untuk berkuasa. Alat ini, sarana ini, adalah kebenaran Allah. Kebenaran Allah adalah tumpuan, dasar, dan sarana Allah untuk menyalurkan diri-Nya kepada kita sebagai kasih karunia. Kebenaran ini memberi kita kedudukan untuk menuntut Kristus sebagai kasih karunia kita. Dengan memberikan kasih karunia kepada manusia, Allah menyatakan kebenaran-Nya (Rm. 1:17). Tidak hanya demikian, kuat kuasa kasih karunia ini juga bekerja di dalam batin kita, menghasilkan kebenaran yang subyektif, membuat kita benar terhadap Allah, terhadap orang lain, dan terhadap diri kita sendiri.
Kebenaran selalu menemani kasih karunia. Tidak ada seorang suami yang bisa benar terhadap istrinya, jika ia tidak memiliki kasih karunia. Sebaliknya, tidak ada seorang istri yang benar terhadap suaminya, jika ia tidak memiliki kasih karunia. Hanya ada semacam istri atau suami yang benar, yaitu istri atau suami yang mendapatkan kasih karunia. Begitu kita mendapatkan kasih karunia, kasih karunia itu menjadikan kita benar terhadap suami atau istri. Pernah, seorang suami yang telah bertahun-tahun dinasihati orang-orang agar memperlakukan istrinya dengan baik, namun dia tak pernah insyaf. Pada suatu malam, ketika dia percaya Tuhan, dia mendapatkan kasih karunia, maka sikapnya terhadap istrinya pun berubah.
Berdasarkan kuasa kasih karunia, kekuatan kasih karunia, dan hayat kasih karunia, baru kita dapat benar terhadap Allah, terhadap orang, dan terhadap diri sendiri. Kasih karunia menghasilkan kebenaran. Kebenaran adalah hasil kasih karunia yang tertinggi. Kebenaran dan kasih karunia selalu bergan-dengan. Di mana ada daging, di sana juga ada kasih karunia; dan di mana ada kasih karunia, di sana juga ada kebenaran yang dihasilkan. Setiap orang yang mendapatkan kasih karunia adalah benar. Karena kasih karunia, kita ini lebih benar daripada orang lain. Kita bukannya benar karena diri kita sendiri, melainkan karena kasih karunia. Bahkan kita boleh bermegah bahwa orang-orang dalam gereja lebih benar daripada orang-orang lain. Mereka itu benar dikarenakan mendapatkan kasih karunia. Puji Tuhan!

... supaya kita mengenal Yang Benar; dan kita ada di dalam Yang Benar, di dalam Anak-Nya Yesus Kristus. Dialah Allah yang benar dan hidup yang kekal. (1 Yoh. 5:20)

No comments: