Hitstat

14 November 2010

Roma Volume 3 - Minggu 4 Senin

Pembenaran untuk Hayat
Roma 5:18
Sebab itu, sama seperti melalui satu pelanggaran banyak orang beroleh penghukuman, demikian pula melalui satu perbuatan kebenaran, banyak orang beroleh pembenaran untuk hidup.

Ayat Bacaan: Kej. 1:26; 2:7-9; 3:24; Rm. 5:18

Tujuan Allah menciptakan manusia menurut gambar dan rupa-Nya adalah supaya manusia dapat menjadi ekspresi Allah di dalam alam semesta ini (Kej. 1:26). Itulah sebabnya setelah penciptaan, Allah segera menempatkan manusia di depan pohon hayat, supaya manusia dapat memakan buah dari pohon hayat dan menerima Allah sebagai hayatnya (Kej. 2:7-9). Namun manusia tidak memakan buah dari pohon hayat. Sebaliknya manusia justru memakan buah dari pohon pengetahuan baik dan jahat se- hingga manusia jatuh di dalam dosa dan telah melanggar tuntutan kebenaran Allah. Akibatnya jalan kepada pohon hayat itu ditutup (Kej. 3:24). Manusia tidak lagi memiliki kesempatan untuk menerima Allah sebagai hayatnya. Tetapi hari ini kita semua perlu bersyukur kepada Tuhan. Sebab melalui kematian Tuhan Yesus di atas kayu salib, Dia telah menebus segala dosa manusia dan memenuhi tuntutan kebenaran Allah, sehingga jalan kepada pohon hayat kembali terbuka. Puji Tuhan!
Dalam Adam kita semua telah mewarisi dosa. Tetapi hari ini di dalam Kristus kita telah menerima pembenaran (kebenaran Kristus). Inilah yang dimaksudkan Paulus di dalam Roma 5:18, “…demikian pula melalui satu perbuatan kebenaran, banyak orang beroleh pembenaran untuk hayat (Tl.).” Tujuan Allah dalam membenarkan kita adalah membuat kita dapat menikmati hayat-Nya. Ketika kita percaya kepada-Nya, Dia menjadi kebenaran bagi kita, dan kita dibenarkan oleh Allah. Dan karena kebenaran inilah, hayat Allah masuk ke dalam kita, melakukan pekerjaan hayat untuk menelan maut di dalam roh, jiwa, dan tubuh kita, sehingga seluruh diri kita dihidupkan. Karena itu, pembenaran adalah dari hayat, bagi hayat dan menghasilkan hayat.
Sebagai orang yang telah menerima hayat Allah ini, marilah kita belajar hidup menurut Roh itu dalam roh kita, dan mengambil Firman Allah sebagai roh dan hayat untuk perawatan kita. Setiap hari kita perlu membaca Alkitab sebagai buku yang penuh hayat, roh, perawatan rohani dan penerangan rohani. Dengan demikian Allah akan memiliki jalan untuk memperhidupkan diri-Nya sendiri melalui kita.

Orang benar akan memiliki hayat dan hidup oleh iman (Tl.). (Rm. 1:17b)

No comments: