Hitstat

05 August 2011

1 Korintus - Minggu 21 Jumat

Pembacaan Alkitab: 1 Kor. 11:4-13


Satu alasan untuk masalah penudungan kepala ini terdapat dalam ayat 7: “Sebab laki-laki tidak perlu menudungi kepalanya: Ia menyinarkan gambaran dan kemuliaan Allah. Tetapi perempuan menyinarkan kemuliaan laki-laki.” Laki-laki diciptakan menurut gambar Allah (Kej. 1:26) untuk mengekspresikan Allah dan memuliakan Allah. Karena laki-laki menampilkan gambaran dan kemuliaan Allah dan mewakili Allah, maka dia tidak seharusnya menutupi kepalanya. Jika dia menutupi kepalanya, gambaran dan kemuliaan Allah akan tertutup. Karena perempuan adalah kemuliaan laki-laki, maka dia tidak seharusnya menonjolkan kepalanya tetapi harus menutupinya. Dia tidak seharusnya menyatakan dirinya sendiri tetapi menyatakan laki-laki, yang di bawahnya dia berada. Rasul juga mengambil hal ini sebagai dasar bagi ajarannya mengenai penudungan kepala.

Dalam ayat 8 Paulus memberikan alasan kedua untuk masalah penudungan kepala: “Sebab laki-laki tidak berasal dari perempuan, tetapi perempuan berasal dari laki-laki.” Sebagai tulang rusuk yang diambil dari laki-laki, perempuan dijadikan dari laki-laki (Kej. 2:21-23). Allah tidak menciptakan perempuan. Dia membentuk tubuh laki-laki dari debu tanah dan menghembuskan nafas hayat ke dalam tubuh ini. Hasilnya, laki-laki, yang dinamakan Adam, menjadi jiwa yang hidup. Allah menidurkan laki-laki ini, dan kemudian Dia membuka pinggangnya, mengambil satu rusuk, dan memakai tulang rusuk itu untuk membangun seorang perempuan. Jadi, perempuan itu tidak diciptakan, melainkan berasal dari laki-laki. Ini menunjukkan bahwa tempat perempuan adalah di iga laki-laki.

Dalam ayat 10 kita memiliki dasar lain lagi bagi pengajaran mengenai penudungan kepala. Penudungan kepala erat hubungannya dengan kekepalaan Allah, dan otoritas Allah. Penghulu malaikat dengan bawahannya memberontak melawan kekepalaan Allah (Yeh.28:13-18; Yes. 14:12-15; Mat. 25:41), mendirikan kerajaan gelapnya (Mat. 12:26; Kol. 1:13), dan menjadi Iblis, musuh Allah. Setelah Allah menciptakan manusia, Iblis menipu manusia untuk mengikutinya dan memberontak melawan Allah. Kemudian Allah mengutus Putra-Nya untuk membinasakan Iblis dan menyelamatkan manusia dari kuasanya, kembali ke Kerajaan Allah (1 Yoh. 3:8; Ibr. 2:14; Kol. 1:13). Sekarang, ketika kaum beriman menyembah Allah dalam doa kepada-Nya atau dalam berbicara bagi Dia, mereka harus mempunyai tanda yang menyatakan bahwa mereka berada di bawah kekepalaan Allah, di bawah otoritas ilahi, untuk diperlihatkan kepada para malaikat yang memperhatikan (lihat 1 Kor. 4:9), dan melihat perkara ini bahwa mereka (kaum beriman) sedang memelihara susunan yang ditetapkan Allah dalam pemerintahan-Nya. Untuk ini, para saudari seharusnya memiliki suatu tanda, suatu penudung di atas kepala mereka.


Sumber: Pelajaran-Hayat 1 Korintus, Buku 3, Berita 53

No comments: