Hitstat

24 August 2011

1 Korintus - Minggu 24 Rabu

Pembacaan Alkitab: 1 Kor. 12:28-31


Tubuh sebagai gereja adalah jemaat Allah. Tubuh Kristus adalah satu organisme untuk menumbuhkan Kristus dan mengekspresikan Dia. Jemaat Allah, yaitu gereja, adalah sarana Allah untuk melaksanakan pemerintahan-Nya. Jadi, kita berawal dari berbicara, kepada Roh itu, kepada Tubuh, dan akhirnya kita maju kepada pemerintahan Allah. Kedatangan Tuhan kembali akan menjadi perampungan akhir dan puncak dari pemerintahan-Nya. Apa yang sedang kita lakukan dalam pemulihan Tuhan adalah mempersiapkan jalan untuk membawa Dia kembali. Haleluya untuk berbicara, Roh itu, Tubuh, dan pemerintahan! Semuanya ini adalah untuk membawa Tuhan Yesus kembali.

Dalam ayat 28 Paulus menyinggung rasul-rasul, nabi-nabi, dan pengajar. Rasul-rasul adalah orang-orang yang dipanggil dan diutus Allah (1:1; Rm. 1:1), (1) untuk memberitakan Injil agar orang-orang dosa dapat diselamatkan untuk menjadi bahan-bahan bagi pembangunan gereja, (2) untuk mendirikan gereja-gereja (Kis. 14:21-23), dan (3) untuk mengajarkan kebenaran ilahi. Ministri mereka bersifat umum untuk semua gereja. Nabi-nabi adalah orang-orang yang berbicara bagi Allah dan mengutarakan Allah dengan wahyu Allah; adakalanya mereka juga menerima gerakan dan mengucapkan nubuat-nubuat (Kis. 11:27-28). Bagi penggenapan orang-orang kudus dan pendirian gereja-gereja, mereka berada di urutan yang kedua setelah para rasul. Guru-guru adalah mereka yang mengajarkan kebenaran menurut pengajaran para rasul (Kis. 2:42) dan wahyu para nabi. Baik para nabi maupun para pengajar bersifat universal dan lokal (Ef. 4:11; Kis. 13:1).

Dalam ayat 29 dan 30 Paulus mengajukan sejumlah pertanyaan: "Apakah mereka semua rasul, atau nabi, atau pengajar? Apakah mereka semua mendapat karunia untuk mengadakan mujizat, atau untuk menyembuhkan atau untuk berkata-kata dalam bahasa lidah, atau untuk menafsirkan bahasa lidah?" Tentu saja, jawaban terhadap ketujuh pertanyaan ini adalah tidak. Berkata-kata dalam bahasa lidah dan penafsiran bahasa lidah, untuk kali ketiga dicantumkan terakhir dalam tulisan Paulus, karena faedahnya terhadap gereja paling kecil (14:4-6, 19).

Dalam ayat 31 Paulus berkata, "Jadi, berusahalah untuk memperoleh karunia-karunia yang lebih penting. Namun, aku menunjukkan kepadamu jalan yang lebih utama lagi." Berusaha untuk memperoleh karunia-karunia yang lebih penting adalah bergairah bagi karunia itu, suka akan karunia itu. Ungkapan karunia yang lebih penting menunjukkan beberapa karunia, seperti berkata-kata dalam bahasa lidah dan menafsirkan bahasa lidah, adalah lebih kecil, karena faedah mereka sangat kecil bagi gereja. Ini juga menunjukkan bahwa kita seharusnya lebih mendambakan karunia-karunia yang lebih besar, seperti bernubuat (bertutur-sabda) dan mengajar, yang mendatangkan faedah lebih besar bagi pembangunan gereja (14:1-6). Untuk memiliki karunia-karunia yang lebih besar ini, kita perlu bertumbuh dalam hayat, mencapai kematangan. Karunia-karunia yang lebih besar dikembangkan melalui pertumbuhan hayat, dari karunia awal (1:7) yang kita terima ketika kita dilahirkan kembali.


Sumber: Pelajaran-Hayat 1 Korintus, Buku 3, Berita 59

No comments: