Hitstat

27 August 2011

1 Korintus - Minggu 24 Sabtu

Pembacaan Alkitab: 1 Kor. 13:8-13


Dalam 13:8-13 Paulus membicarakan keunggulan kasih. Dalam ayat 8 ia mengumumkan, "Kasih tidak berkesudahan; nubuat akan berakhir; bahasa lidah akan berhenti; pengetahuan akan lenyap." Kasih tidak berkesudahan berarti kasih ini bertahan lebih lama daripada segala sesuatu, tetap berpegang pada tempatnya. Kasih tak berkesudahan, tidak akan pudar, tidak akan berakhir. Ini sama seperti hayat kekal Allah. Semua karunia, baik nubuat-nubuat, atau bahasa lidah, atau pengetahuan, adalah sarana operasi Allah, bukan hayat yang mengekspresikan Allah. Karena itu, semuanya akan berhenti dan menjadi tidak berguna. Semua ini bersifat sezaman. Hanya hayat yang diekspresikan oleh kasih adalah kekal. Menurut ayat-ayat berikutnya, semua karunia adalah bagi anak-anak yang belum matang pada zaman ini; semua itu akan menjadi tidak berguna pada zaman yang akan datang. Hanya kasih yang dimiliki orang-orang yang matang akan bertahan sampai kekal. Karena itu, ketika kita hidup dan bertindak berdasarkan kasih, kita mencicipi zaman yang akan datang dan zaman kekekalan.

Tidak ada satu pun yang dapat menggoyahkan kasih atau menyingkirkannya. Semua karunia lainnya termasuk tutur-sabda, pada akhirnya akan berakhir, tetapi kasih tetap ada. Kasih tidak akan pernah runtuh. Pada zaman yang akan datang akan ada kasih, tetapi tidak akan ada bahasa lidah, penafsiran bahasa lidah, maupun tutur-sabda. Baik bahasa lidah, yaitu karunia yang paling kekanak-kanakan, dan tutur-sabda, karunia yang lebih matang, akan berakhir.

Dalam ayat 13 Paulus menyimpulkan, "Demikianlah tinggal ketiga hal ini, yaitu iman, pengharapan, dan kasih, dan yang paling besar di antaranya ialah kasih." Kata "demikianlah" di sini menunjukkan perbedaan yang kontras antara ayat 13 dengan ayat-ayat sebelumnya.

Iman menerima hal-hal rohani (Yoh. 1:12) dan mensubstansiasikan hal-hal rohani dan yang tidak kelihatan (Ibr. 11:1). Pengharapan menuai dan mengambil bagian atas hal-hal yang disubstansiasikan oleh iman (Rm. 8:24-25). Kasih menikmati hal-hal yang diterima dan disubstansiasikan oleh iman, serta hal-hal yang didapatkan oleh pengharapan, untuk merawat diri kita sendiri, membangun orang lain (8:1), dan mengekspresikan Allah, dengan demikian memenuhi seluruh hukum Taurat (Rm. 13:8-10). Kasih yang sedemikian membuat kita bertumbuh dalam hayat melalui perkembangan dan kegunaan karunia-karunia rohani, dan merupakan jalan terunggul untuk memiliki karunia yang lebih besar. Karena itu, kasih adalah yang terbesar di antara ketiga kebajikan yang tetap ada ini. Maka kita harus mengejar kasih (1 Kor. 14:1).

Kasih merawat Tubuh dan membangun Tubuh. Pertama-tama kasih menyatukan Tubuh dan kemudian membangunnya. Karena itu, kita memfokuskan perhatian kita pada kasih yang akan membangun Tubuh ini. Kita harus mengejar kasih dan tetap tinggal di dalam Tubuh untuk menikmati Roh itu.


Sumber: Pelajaran-Hayat 1 Korintus, Buku 3, Berita 60

No comments: