Hitstat

01 August 2011

1 Korintus - Minggu 21 Senin

Pembacaan Alkitab: 1 Kor. 15:45; 12:13; Why. 22:1


Tubuh bukanlah perkara kuasa atau organisasi; melainkan adalah satu organisme hayat. Kita telah dibaptis secara organik ke dalam satu Tubuh dalam Roh pemberi-hayat, Roh Yesus Kristus, bukan hanya ke dalam Roh Allah saja. Jika kita tidak memiliki hayat dan unsur yang organik, bagaimana mungkin kita dapat menjadi anggota-anggota Tubuh yang hidup? Ini tidak mungkin. Membaptis seorang beriman dalam air saja tidak melibatkan hayat. Setelah seseorang diselam ke dalam air, ia masih tetap satu individu yang terpisah. Tetapi kita bukan hanya telah dibaptis dalam air, melainkan juga dalam Roh pemberi-hayat. Air adalah satu tanda dari Roh itu yang ke dalamnya kita dibaptis. Setelah seseorang dibaptis dalam Roh pemberi-hayat, maka secara organik ia menjadi bagian dari Tubuh.

Karena kita semua telah dibaptis dalam satu Roh, maka secara organik kita adalah satu Tubuh. Alasan mengapa kita mengasihi semua orang kudus, tanpa mempedulikan ras, kebudayaan, atau kebangsaan, adalah karena kita secara organik disatukan di dalam hayat. Kita memiliki satu unsur organik di dalam kita, dan kita adalah satu dalam hayat dari Roh pemberi-hayat ini.

Setelah melalui suatu proses, Allah Tritunggal menjadi Roh pemberi-hayat yang demikian. Di dalam Roh yang demikian kita semua telah dibaptis ke dalam satu Tubuh. Bagaimana mungkin kita menjadi satu Tubuh? Kita dapat menjadi satu Tubuh karena kita telah dibaptis dalam Roh pemberi-hayat yang ajaib ini, yang adalah perampungan akhir Allah Tritunggal.

Kita telah dibaptis di dalam Roh yang ajaib ini untuk minum dari Allah Tritunggal. Ini berarti baptisan itu bukan akhirnya; melainkan hanya satu permulaan saja. Kita yang telah dibaptis satu kali akan minum Roh pemberi-hayat ini sampai selama-lamanya.

Ada satu hubungan yang ajaib di antara 12:13 dengan Wahyu 22:1, di mana dikatakan bahwa ada sungai air hayat yang keluar dari takhta Allah dan Anak Domba. Sungai ini akan mengaliri seluruh Yerusalem Baru sehingga setiap orang dapat minum air hayat itu. Dalam kekekalan air hayat ini akan menjadi minuman kita. Kita telah dibaptis untuk minum Roh ini, air hayat ini, sampai selama-lamanya.

Surat 1 Korintus mengajarkan bahwa Adam yang akhir, Allah yang berinkarnasi, telah menjadi Roh pemberi-hayat, dan bahwa di dalam Roh ini kita semua telah dibaptis ke dalam satu Tubuh. Sekarang, sebagai orang-orang yang telah dibaptis dalam Roh pemberi-hayat ini, kita perlu minum Roh ini. Hari demi hari, kita harus minum. Kapan saja kita berdoa, doa-baca, atau berseru, "O, Tuhan Yesus," kita dapat meminumnya. Sewaktu kita bersekutu dengan orang-orang kudus, kita juga harus minum Roh itu. Kadang-kadang ketika saya minum dari Roh ini, saya lupa diri karena sukacita. Haleluya, kita telah dibaptis ke dalam satu Tubuh untuk minum Roh pemberi-hayat ini! Sungguh suatu wahyu yang menakjubkan!


Sumber: Pelajaran-Hayat 1 Korintus, Buku 3, Berita 52

No comments: