Pembacaan
Alkitab: Luk.1:1-4; 4:25-27; Kej. 1:26
Doa
baca: “Berfimanlah Allah: 'Baiklah Kita menjadikan manusia
menurut gambar dan rupa Kita, supaya mereka berkuasa atas ikan-ikan di laut dan
burung-burung di udara dan atas ternak dan atas seluruh bumi dan atas segala
binatang melata yang merayap di bumi.'” (Kej. 1:26)
Kehidupan yang Dituntut oleh Allah
Mengatakan bahwa manusia diciptakan menurut gambar
Allah itu berarti bahwa manusia diciptakan menurut hakiki Allah yang adalah
kasih, ekspresi Allah yang adalah terang, sifatnya yang kudus, dan
tindakan-tindakan-Nya yang benar. Namun, pada waktu diciptakan, manusia tidak
memiliki Allah di dalamnya. Karena itu, Allah menempatkan manusia yang
diciptakan-Nya di depan pohon hayat. Ini menunjukkan bahwa manusia yang
diciptakan Allah perlu menerima Allah ke dalamnya sebagai hayatnya. Jika
manusia mengambil Allah ke dalamnya sebagai hayatnya, maka atribut ilahi
seperti kasih, terang, kudus, dan benar juga akan masuk ke dalam manusia.
Manusia tidak dapat memiliki realitas atribut ini tanpa menerima Allah ke
dalamnya sebagai hayatnya. Kita tahu bahwa menurut Kitab Kejadian manusia telah
gagal menerima Allah ke dalamnya sebagai hayatnya.
Satu hari, Allah sendiri menjadi seorang Manusia
bernama Yesus. Manusia ini dikandung dari esens ilahi dan lahir dari esens
insani, esens yang diciptakan oleh Allah dalam manusia. Ini berarti esens
insani yang dimiliki Tuhan Yesus itu diciptakan oleh Allah menurut hakiki-Nya –
esens insani dengan penampilan kasih, terang, kudus, dan benar Allah. Tuhan
Yesus, Manusia-Allah, adalah satu susunan esens ilahi dengan semua atribut
ilahi dan esens insani dengan semua kebajikan insani. Ketika Dia di bumi, Dia
menempuh suatu kehidupan yang merupakan satu susunan atribut ilahi dan
kebajikan insani. Ini adalah standar moralitas yang tertinggi. Standar
moralitas yang tertinggi adalah kehidupan-Nya – hayat-Nya adalah satu susunan
dari Allah dengan atribut ilahi dan manusia dengan kebajikan insani. Moralitas
yang dimaksud adalah standar kehidupan yang dituntut Allah.
Sumber: Pelajaran-Hayat Lukas, Buku 1, Berita 2
No comments:
Post a Comment