Hitstat

06 February 2019

Markus - Minggu 35 Rabu


Pembacaan Alkitab: Flp. 1:10
Doa baca:Sehingga kamu dapat memilih apa yang baik, supaya kamu suci dan tak bercacat menjelang hari Kristus.” (Flp. 1:10)


Berhenti Berusaha dan Mengalami Roh Majemuk


Dalam Filipi 3:7-10 kita nampak Paulus menganggap segala sesuatu rugi karena Kristus. Hal-hal ini mencakup kesepuluh hal ini: kebudayaan, agama, etika, moralitas, filsafat, perbaikan karakter dan usaha untuk menjadi rohani, alkitabiah, kudus, dan menang. Paulus menganggap segala sesuatu rugi demi Roh majemuk ini sehingga kita bisa ditemukan dalam Kristus, bukan dalam hal-hal yang lain. Paulus juga ingin mengenal Kristus dan kuasa kebangkitan-Nya dan diserupakan dengan kematian-Nya. Dalam Surat Filipi kita nampak bahwa Paulus adalah kelanjutan Tuhan Yesus. Sama seperti Tuhan menempuh kehidupan yang sepenuhnya sesuai dengan dan bagi ekonomi (pengaturan) Perjanjian Baru Allah, maka Paulus menempuh kehidupan yang sepenuhnya sesuai dengan dan bagi ekonomi Perjanjian Baru Allah.

Dalam Perjanjian Baru, Kitab Kisah Para Rasul sampai Kitab Yudas mewahyukan Kristus yang pneumatik (adalah roh) dan almuhit. Kita perlu memuji Tuhan karena kita telah menerima Dia sebagai Roh pemberi-hayat. Namun, seseorang mungkin berkata, “Apakah Anda sungguh-sungguh serius bahwa apa yang kita lakukan hanyalah memuji Tuhan?” Semakin kita bertanya apa yang seharusnya kita lakukan, semakin banyak hal yang bukan Kristus yang ditaburkan ke dalam kita. Selama ini kita berpikir bahwa diri kita sendiri perlu melakukan sesuatu, kita akan mengalami kegagalan, dan kita akan disimpangkan dari kehidupan yang sesuai dengan ekonomi Allah.

Puji Dia bahwa kita telah menerima embusan-Nya berupa Roh yang esensial dan menerima pembaptisan-Nya dengan Roh yang ekonomikal. Sekarang kita berada dalam Roh yang almuhit sebagai perampungan sempurna Allah Tritunggal. Mari kita lupakan usaha kita untuk mengerjakan sesuatu; marilah memuji Tuhan bahwa kita telah menerima Roh yang majemuk.


Sumber: Pelajaran-Hayat Markus, Buku 3, Berita 68

No comments: