Hitstat

25 February 2019

Lukas - Minggu 3 Senin


Pembacaan Alkitab: Luk. 1: 39-45
Doa baca: “Lalu berseru dengan suara nyaring, ‘Diberkatilah engkau di antara semua perempuan dan diberkatilah buah rahimmu.’” (Luk. 1:42)


Berkat dari Elisabet


Lukas 1:41 mengatakan, “Ketika Elisabet mendengar salam Maria, melonjaklah anak yang di dalam rahimnya dan Elisabet pun penuh dengan Roh Kudus”. Elisabet adalah ibu Yohanes Pembaptis dan saudara sepupu Maria. Tentu saja, Elisabet jauh lebih tua daripada Maria. Ketika Elisabet mendengar salam Maria, maka bayi yang ada di dalam rahim Elisabet pun melonjak. Pelopor Manusia-Penyelamat melonjak girang bertemu dengan Sang Penyelamat, walaupun ketika itu keduanya masih berada di dalam rahim ibu mereka. Ayat ini menunjukkan bahwa ia penuh dengan Roh Kudus. Melalui dipenuhi dengan Roh itu, Elisabet memberkati Maria, ibu Manusia-Penyelamat.

Dalam ayat 43 Elisabet berkata, “Siapakah aku ini sampai ibu Tuhanku datang menjumpai aku?” Elisabet yang dipenuhi Roh Kudus mengenal buah rahim Maria sebagai Tuhannya. Ini menunjukkan bahwa ia mengakui ke-Allahan Anak yang dilahirkan dari Maria (Mzm. 110:1; Mat. 22:43-45). Sekarang kita nampak di dalam ayat 43 bahwa Elisabet mengenal Dia yang insani ini adalah Tuhannya. Bahkan sebelum kelahiran-Nya, Elisabet mengenal bahwa Tuhan Yesus, ManusiaPenyelamat ini, adalah manusia dan Allah. Elisabet juga memberkati Maria dalam ayat 45: “Berbahagialah ia yang percaya, sebab apa yang di katakan kepadanya dari Tuhan, akan terlaksana.” Berlawanan dengan Zakharia yang tidak percaya (ayat 20), Maria percaya kepada apa yang dikatakan malaikat itu kepadanya. Elisabet berkata kepada Maria bahwa hal-hal yang dikatakan kepadanya dari Tuhan akan terlaksana. Berkat Elisabet oleh Roh Kudus (Luk. 1:41) menyatakan keinsanian Penyelamat sebagai “buah” dan ke-Allahan Penyelamat sebagai “Tuhan” (ayat 43). Berkatnya juga memperkuat iman Maria kepada firman Tuhan. Berkat yang demikian menunjukkan bahwa Elisabet juga seorang perempuan yang beribadah, layak dipakai Allah untuk merampungkan ketetapan kehendakNya.


Sumber: Pelajaran-Hayat Lukas, Buku 1, Berita 4

No comments: