Pembacaan Alkitab: Why. 21:23
Doa baca: “Kota itu tidak memerlukan matahari dan bulan untuk menyinarinya, sebab
kemuliaan Allah meneranginya dan Anak Domba itu adalah lampunya.” (Why.
21:23)
Esens Batini Pembangunan Allah
Perampungan sempurna dari
intensifikasi Allah Tritunggal adalah Yerusalem Baru. Yerusalem Baru adalah
suatu lambang dari keseluruhan umat pilihan Allah dalam Perjanjian Lama, yang
diwakili oleh nama kedua belas suku Israel (Why. 21:12), dan semua orang
beriman Perjanjian Baru, yang diwakili oleh nama kedua belas rasul (Why.
21:14). Karena itu, Yerusalem Baru adalah komposisi yang hidup dari umat yang
Allah pilih, tebus, selamatkan, lahirkan kembali, dan diubah menjadi emas,
mutiara, dan batu permata bagi pembangunan tempat kediaman Allah.
Di pusat kota Yerusalem Baru
ada takhta Allah, dan dari takhta itu mengalir sungai air hayat (Why. 22:1-2).
Pohon hayat seperti pohon anggur tumbuh sepanjang kedua sisi sungai itu. Air
hayat dalam sungai itu adalah untuk kita minum, dan pohon hayat yang tumbuh
sepanjang sungai itu adalah untuk kita makan. Dengan makan dan minum, kita
disuplai dengan esens dari apa yang kita makan dan minum. Sungai air hayat
dalam Yerusalem Baru mengalir di tengah-tengah jalan kota itu. Jalan ini yang
adalah jalan hayat, akan memimpin, menuntun, mengatur, dan menjaga kita. Selain
itu, Anak Domba juga akan menjadi lampu di mana Allah akan menjadi terang kita
(Why. 21:23). Dalam Yerusalem Baru, Allah Tritunggal akan menjadi hayat kita
untuk menjenuhi, memuaskan, mengatur, memimpin, dan menuntun kita. Allah
Tritunggal juga akan menjadi terang kita untuk menerangi kita.
Esens batini Yerusalem Baru
seharusnya juga adalah esens batini hidup gereja hari ini. Dalam hidup gereja
seharusnya ada takhta Allah yang darinya mengalir Allah Tritunggal sebagai
minuman kita, dengan pohon hayat sebagai makanan kita untuk memberi kita jalan
hayat dan terang hayat. Esens inilah yang akan mengubah kita menjadi kaki
pelita emas yang murni dan menjadikan kita batu-batu permata bagi pembangunan
Yerusalem Baru dalam zaman yang akan datang.
Sumber: Pelajaran-Hayat Markus, Buku 3, Berita 70
No comments:
Post a Comment