Hitstat

13 February 2019

Markus - Minggu 36 Rabu


Pembacaan Alkitab: Why. 21:23
Doa baca:Kota itu tidak memerlukan matahari dan bulan untuk menyinarinya, sebab kemuliaan Allah meneranginya dan Anak Domba itu adalah lampunya.” (Why. 21:23)


Esens Batini Pembangunan Allah


Perampungan sempurna dari intensifikasi Allah Tritunggal adalah Yerusalem Baru. Yerusalem Baru adalah suatu lambang dari keseluruhan umat pilihan Allah dalam Perjanjian Lama, yang diwakili oleh nama kedua belas suku Israel (Why. 21:12), dan semua orang beriman Perjanjian Baru, yang diwakili oleh nama kedua belas rasul (Why. 21:14). Karena itu, Yerusalem Baru adalah komposisi yang hidup dari umat yang Allah pilih, tebus, selamatkan, lahirkan kembali, dan diubah menjadi emas, mutiara, dan batu permata bagi pembangunan tempat kediaman Allah.

Di pusat kota Yerusalem Baru ada takhta Allah, dan dari takhta itu mengalir sungai air hayat (Why. 22:1-2). Pohon hayat seperti pohon anggur tumbuh sepanjang kedua sisi sungai itu. Air hayat dalam sungai itu adalah untuk kita minum, dan pohon hayat yang tumbuh sepanjang sungai itu adalah untuk kita makan. Dengan makan dan minum, kita disuplai dengan esens dari apa yang kita makan dan minum. Sungai air hayat dalam Yerusalem Baru mengalir di tengah-tengah jalan kota itu. Jalan ini yang adalah jalan hayat, akan memimpin, menuntun, mengatur, dan menjaga kita. Selain itu, Anak Domba juga akan menjadi lampu di mana Allah akan menjadi terang kita (Why. 21:23). Dalam Yerusalem Baru, Allah Tritunggal akan menjadi hayat kita untuk menjenuhi, memuaskan, mengatur, memimpin, dan menuntun kita. Allah Tritunggal juga akan menjadi terang kita untuk menerangi kita.

Esens batini Yerusalem Baru seharusnya juga adalah esens batini hidup gereja hari ini. Dalam hidup gereja seharusnya ada takhta Allah yang darinya mengalir Allah Tritunggal sebagai minuman kita, dengan pohon hayat sebagai makanan kita untuk memberi kita jalan hayat dan terang hayat. Esens inilah yang akan mengubah kita menjadi kaki pelita emas yang murni dan menjadikan kita batu-batu permata bagi pembangunan Yerusalem Baru dalam zaman yang akan datang.


Sumber: Pelajaran-Hayat Markus, Buku 3, Berita 70

No comments: