Pembacaan Alkitab: Kis. 16:6-7
Doa baca: “Setibanya di
Misia mereka mencoba masuk ke daerah Bitinia, tetapi Roh Yesus tidak
mengizinkan mereka.” (Kis. 16:7)
Roh dalam
Perjanjian Baru (1)
Roh bagi eksistensi rohani
kita dan Roh bagi ekonomi Allah semuanya disebut “Roh itu”. Kisah Para Rasul
8:29 mengatakan, “Lalu kata Roh (itu) kepada Filipus, 'Pergilah ke situ dan
dekatilah kereta itu!'” Kemudian dalam
Kisah Para Rasul 8:39 terdapat ungkapan “Roh Tuhan” yang menunjukkan bahwa Roh
itu adalah Tuhan. Karena itu, dalam Kitab Kisah Para Rasul kita nampak bahwa
Roh yang memiliki dua aspek, aspek esensial dan aspek ekonomikal, sesungguhnya
adalah Tuhan itu sendiri.
Kisah Para Rasul 16:6-7
mengatakan, “Mereka melintasi tanah Frigia dan tanah Galatia, karena Roh Kudus
mencegah mereka untuk memberitakan Injil di Asia. Setibanya di Misia mereka
mencoba masuk ke daerah Bitinia, tetapi Roh Yesus tidak mengizinkan mereka.”
Roh Yesus dan Roh Kudus dalam ayat di atas digunakan secara bergantian
mewahyukan bahwa Roh Yesus adalah Roh Kudus. Dalam Perjanjian Baru, Roh Kudus
adalah sebutan umum terhadap Roh Allah. Roh Yesus adalah ungkapan khusus
terhadap Roh Allah. Ungkapan ini mengacu kepada Roh Juruselamat yang menjadi
daging, Juruselamat ini adalah Yesus dalam keinsanian-Nya, yang telah melewati
kehidupan insani dan kematian di kayu salib. Ini menunjukkan bahwa dalam Roh
Yesus tidak hanya ada unsur ilahi Allah, tetapi juga unsur insani Yesus serta
unsur kehidupan insani-Nya dan penderitaan kematian-Nya.
Dalam Kitab Kisah Para Rasul
kita nampak bahwa setelah kebangkitan dan kenaikan, Kristus menjadi Roh itu,
yaitu Roh pemberi-hayat (1 Kor. 15:45). Mula-mula, dalam penciptaan, Kristus menjadi
daging untuk penebusan (Yoh. 1:14, 29). Kemudian dalam kebangkitan, Dia menjadi
Roh pemberi-hayat untuk menyalurkan hayat (Yoh. 10:10). Sebagai Roh
pemberi-hayat dalam kebangkitan, Dia siap diterima oleh mereka yang percaya
kepada-Nya. Ketika kita percaya kepada-Nya, Dia masuk ke dalam roh kita, dan
kita bersatu dengan Dia sebagai Roh pemberi-hayat.
Sumber: Pelajaran-Hayat Markus, Buku 3, Berita 68
No comments:
Post a Comment