Hitstat

04 February 2019

Markus - Minggu 35 Senin


Pembacaan Alkitab: Kis. 16:6-7
Doa baca:Setibanya di Misia mereka mencoba masuk ke daerah Bitinia, tetapi Roh Yesus tidak mengizinkan mereka.” (Kis. 16:7)


Roh dalam Perjanjian Baru (1)


Roh bagi eksistensi rohani kita dan Roh bagi ekonomi Allah semuanya disebut “Roh itu”. Kisah Para Rasul 8:29 mengatakan, “Lalu kata Roh (itu) kepada Filipus, 'Pergilah ke situ dan dekatilah kereta itu!'”  Kemudian dalam Kisah Para Rasul 8:39 terdapat ungkapan “Roh Tuhan” yang menunjukkan bahwa Roh itu adalah Tuhan. Karena itu, dalam Kitab Kisah Para Rasul kita nampak bahwa Roh yang memiliki dua aspek, aspek esensial dan aspek ekonomikal, sesungguhnya adalah Tuhan itu sendiri.

Kisah Para Rasul 16:6-7 mengatakan, “Mereka melintasi tanah Frigia dan tanah Galatia, karena Roh Kudus mencegah mereka untuk memberitakan Injil di Asia. Setibanya di Misia mereka mencoba masuk ke daerah Bitinia, tetapi Roh Yesus tidak mengizinkan mereka.” Roh Yesus dan Roh Kudus dalam ayat di atas digunakan secara bergantian mewahyukan bahwa Roh Yesus adalah Roh Kudus. Dalam Perjanjian Baru, Roh Kudus adalah sebutan umum terhadap Roh Allah. Roh Yesus adalah ungkapan khusus terhadap Roh Allah. Ungkapan ini mengacu kepada Roh Juruselamat yang menjadi daging, Juruselamat ini adalah Yesus dalam keinsanian-Nya, yang telah melewati kehidupan insani dan kematian di kayu salib. Ini menunjukkan bahwa dalam Roh Yesus tidak hanya ada unsur ilahi Allah, tetapi juga unsur insani Yesus serta unsur kehidupan insani-Nya dan penderitaan kematian-Nya.

Dalam Kitab Kisah Para Rasul kita nampak bahwa setelah kebangkitan dan kenaikan, Kristus menjadi Roh itu, yaitu Roh pemberi-hayat (1 Kor. 15:45). Mula-mula, dalam penciptaan, Kristus menjadi daging untuk penebusan (Yoh. 1:14, 29). Kemudian dalam kebangkitan, Dia menjadi Roh pemberi-hayat untuk menyalurkan hayat (Yoh. 10:10). Sebagai Roh pemberi-hayat dalam kebangkitan, Dia siap diterima oleh mereka yang percaya kepada-Nya. Ketika kita percaya kepada-Nya, Dia masuk ke dalam roh kita, dan kita bersatu dengan Dia sebagai Roh pemberi-hayat.


Sumber: Pelajaran-Hayat Markus, Buku 3, Berita 68

No comments: