Hitstat

09 February 2019

Markus - Minggu 35 Sabtu


Pembacaan Alkitab: Why. 2:7
Doa baca:Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengarkan apa yang dikatakan Roh kepada jemaat-jemaat: Siapa yang menang, dia akan Kuberi makan dari pohon kehidupan yang ada di Taman Firdaus Allah.” (Why. 2:7)


Perampungan Ekonomi Perjanjian Baru Allah


Roh sebagai perampungan sempurna Allah Tritunggal ada di dalam gereja. Tubuh Kristus adalah gereja (Ef. 1:22-23), dan Bait Allah adalah rumah Allah (1 Tim. 3:15). Karena itu, mengatakan gereja adalah Tubuh Kristus dan Bait Allah berarti mengatakan gereja adalah Kerajaan Allah dan rumah Allah. Kerajaan Allah mengacu kepada hidup gereja hari ini. Sebagai orang yang berada dalam gereja, kita seharusnya memperhidupkan Kristus sampai menjadi kepenuhan Allah. Ungkapan “kepenuhan Allah” ini diwahyukan dalam Efesus 3:19.

Dalam Kitab Wahyu kita nampak ketujuh Roh keluar dari sang Kekal dan sang Penebus (Why. 1:4-5). Dalam Kitab Wahyu, Roh itu menjadi tujuh Roh. Ketujuh Roh berasal dari sang Kekal, Yang ada dan Yang sudah ada, dan Yang akan datang. Sang Kekal ini adalah Tuhan Allah, yang dalam Keluaran 3 diwahyukan sebagai Yang sudah ada, Yang ada, dan Yang akan datang.

Dalam Kitab Wahyu ketujuh Roh itu berkaitan dengan Allah Tritunggal dan ketujuh Roh itu adalah intensifikasi Allah Tritunggal. Ketujuh Roh sebagai intensifikasi Allah Tritunggal berada dalam gereja yang menang. Dalam Wahyu 2—3 kita mendengar berulang-ulang mengenai pemenang. Dalam pasal itu perkataan mengenai pemenang dan penyebutan Roh sebanyak tujuh kali berbicara kepada gereja-gereja menunjukkan bahwa apa yang Tuhan inginkan di bawah intensifikasi Allah Tritunggal adalah gereja yang menang, gereja yang mengatasi situasi yang merosot. Menurut Kitab Wahyu, gereja yang menang terampung sempurna dalam kaki pelita emas dan akhirnya, Yerusalem Baru. Ketujuh Roh sebagai intensifikasi Allah Tritunggal dalam gereja yang menang adalah perampungan ekonomi Perjanjian Baru Allah dalam dua tahap: mula-mula, dalam zaman ini, dengan ketujuh kaki pelita emas; kemudian, dalam kekekalan, dalam Yerusalem Baru.


Sumber: Pelajaran-Hayat Markus, Buku 3, Berita 69

No comments: