Pembacaan Alkitab: Why. 2:7
Doa baca: “Siapa
bertelinga, hendaklah ia mendengarkan apa yang dikatakan Roh kepada
jemaat-jemaat: Siapa yang menang, dia akan Kuberi makan dari pohon kehidupan
yang ada di Taman Firdaus Allah.” (Why. 2:7)
Perampungan
Ekonomi Perjanjian Baru Allah
Roh sebagai perampungan
sempurna Allah Tritunggal ada di dalam gereja. Tubuh Kristus adalah gereja (Ef.
1:22-23), dan Bait Allah adalah rumah Allah (1 Tim. 3:15). Karena itu,
mengatakan gereja adalah Tubuh Kristus dan Bait Allah berarti mengatakan gereja
adalah Kerajaan Allah dan rumah Allah. Kerajaan Allah mengacu kepada hidup
gereja hari ini. Sebagai orang yang berada dalam gereja, kita seharusnya
memperhidupkan Kristus sampai menjadi kepenuhan Allah. Ungkapan “kepenuhan
Allah” ini diwahyukan dalam Efesus 3:19.
Dalam Kitab Wahyu kita
nampak ketujuh Roh keluar dari sang Kekal dan sang Penebus (Why. 1:4-5). Dalam
Kitab Wahyu, Roh itu menjadi tujuh Roh. Ketujuh Roh berasal dari sang Kekal,
Yang ada dan Yang sudah ada, dan Yang akan datang. Sang Kekal ini adalah Tuhan
Allah, yang dalam Keluaran 3 diwahyukan sebagai Yang sudah ada, Yang ada, dan
Yang akan datang.
Dalam Kitab Wahyu ketujuh
Roh itu berkaitan dengan Allah Tritunggal dan ketujuh Roh itu adalah
intensifikasi Allah Tritunggal. Ketujuh Roh sebagai intensifikasi Allah
Tritunggal berada dalam gereja yang menang. Dalam Wahyu 2—3 kita mendengar
berulang-ulang mengenai pemenang. Dalam pasal itu perkataan mengenai pemenang
dan penyebutan Roh sebanyak tujuh kali berbicara kepada gereja-gereja
menunjukkan bahwa apa yang Tuhan inginkan di bawah intensifikasi Allah
Tritunggal adalah gereja yang menang, gereja yang mengatasi situasi yang
merosot. Menurut Kitab Wahyu, gereja yang menang terampung sempurna dalam kaki
pelita emas dan akhirnya, Yerusalem Baru. Ketujuh Roh sebagai intensifikasi
Allah Tritunggal dalam gereja yang menang adalah perampungan ekonomi Perjanjian
Baru Allah dalam dua tahap: mula-mula, dalam zaman ini, dengan ketujuh kaki
pelita emas; kemudian, dalam kekekalan, dalam Yerusalem Baru.
Sumber: Pelajaran-Hayat Markus, Buku 3, Berita 69
No comments:
Post a Comment