Hitstat

12 February 2019

Markus - Minggu 36 Selasa


Pembacaan Alkitab: Why. 22:17
Doa baca:Roh dan pengantin perempuan itu berkata, 'Marilah!' Siapa yang mendengarnya, hendaklah ia berkata, 'Marilah!' Siapa yang haus, hendaklah ia datang, dan siapa yang mau, hendaklah ia mengambil air kehidupan dengan cuma-cuma!” (Why. 22:17)


Pengintensifan Allah Tritunggal bagi Hidup Gereja


Perjanjian Baru terampung dengan penuh pengharapan, berakhir dengan perkataan dorongan, dengan ketujuh Roh yang mengubah gereja yang tampaknya tidak berpengharapan menjadi kaki pelita emas yang murni. Gereja-gereja dalam zaman ini seharusnya adalah miniatur dari Yerusalem Baru.

Dalam bagian pertama dari Perjanjian Baru, keempat Injil, kita memiliki perwujudan Allah Tritunggal, dan dalam bagian kedua kita memiliki perampungan sempurna Allah Tritunggal. Yang kita miliki dalam bagian ketiga, dalam Kitab Wahyu, adalah pengintensifan Allah Tritunggal. Roh itu sebagai perampungan sempurna Allah Tritunggal diintensifkan menjadi tujuh Roh. Kita semua seharusnya dapat bersaksi bahwa kita berada dalam Kitab Wahyu. Karena itu, kita semua seharusnya menyadari bahwa sekarang bukanlah waktu kekecewaan, tetapi hari ini adalah hari pengintensifan, suatu hari yang penuh dengan pengharapan dan dorongan.

Dalam Kitab Wahyu kita memiliki Allah Tritunggal yang diperkuat tujuh ganda bagi hidup gereja. Namun, jika kita memandang kondisi gereja-gereja, kita akan kecewa. Tetapi jika kita memalingkan pandangan kita kepada penguatan tujuh ganda dari Allah Tritunggal, kita akan dipenuhi dengan pujian kepada Tuhan. Roh tujuh ganda ini mampu mengubah gereja yang tidak berpengharapan menjadi kaki pelita emas murni. Mengenai gereja, kita tidak seharusnya kecewa atau patah semangat. Lihatlah kaki pelita emas yang bersinar dalam zaman yang gelap dan bengkok ini. Dalam kekekalan Yerusalem Baru akan menjadi perampungan dari intensifikasi Allah Tritunggal. Hal ini tentunya menunjukkan bahwa Allah kita tidak dapat dikalahkan oleh Iblis. Bahkan hari ini Allah tidak kalah, gereja-Nya tidak kalah, dan kita tidak kalah.


Sumber: Pelajaran-Hayat Markus, Buku 3, Berita 70

No comments: