Pembacaan Alkitab: Kis. 1:1-26
Doa baca: “Kepada mereka Ia menunjukkan diri-Nya
setelah penderitaan-Nya selesai, dan dengan banyak bukti Ia menunjukkan bahwa
Ia hidup. Sebab selama empat puluh hari Ia berulang-ulang menampakkan diri dan
berbicara kepada mereka tentang Kerajaan Allah.” (Kis. 1:3)
Kerajaan
Allah dan Perkembangluasannya
Kita nampak selama empat puluh hari Tuhan berbicara
kepada murid-murid mengenai Kerajaan Allah. Lukas tidak memberi tahu kita
secara terperinci sebaliknya dengan sederhana mengatakan bahwa Dia berbicara
kepada mereka tentang Kerajaan Allah. Untuk mengenal Kerajaan Allah, kita
memerlukan pemahaman rohani, pandangan rohani. Tanpa pandangan rohani, tidak
mungkin kita dapat mengenal Kerajaan Allah. Orang-orang yang kekurangan
pandangan rohani mungkin mengira bahwa masuk ke dalam Kerajaan Allah adalah
pergi ke surga. Umumnya, ini adalah konsepsi alamiah dari manusia yang jatuh
mengenai Kerajaan Allah.
Pada titik ini kita perlu mengajukan satu pertanyaan
penting: Apakah Kerajaan Allah itu? Kerajaan Allah bukanlah satu kerajaan
material yang terlihat oleh mata manusia, namun adalah suatu kerajaan hayat
ilahi, perkembangluasan Kristus sebagai hayat ke dalam kaum beriman-Nya.
Kerajaan Allah adalah pengaturan, pemerintahan Allah dengan semua berkat dan
kenikmatannya.
Kerajaan ini kelak akan menjadi Kerajaan Kristus dan
Allah bagi kaum beriman pemenang untuk diwarisi dan dinikmati pada zaman
kerajaan yang akan datang, sehingga mereka dapat memerintah bersama Kristus
selama seribu tahun (Why. 20:4, 6). Kemudian, sebagai kerajaan kekal, kerajaan
ini akan menjadi berkat kekal dari hayat kekal Allah untuk dinikmati seluruh
umat tebusan Allah dalam langit baru dan bumi baru sampai selama-lamanya (Why.
21:1-4; 22:1-5, 14, 17).
Zaman ini, Kerajaan Allah adalah realitas gereja yang
dihasilkan oleh hayat kebangkitan Kristus melalui Injil. Kelahiran kembali
merupakan pintu masuknya (Yoh. 3:5), dan pertumbuhan hayat ilahi kita adalah
perkembangannya (2 Ptr. 1:3-11).
Sumber: Pelajaran-Hayat Kisah Para
Rasul, Buku 1, Berita 4
No comments:
Post a Comment