Pembacaan Alkitab: Yoh. 15:1-11
Doa baca: “Akulah pokok anggur
dan kamulah ranting-rantingnya. Siapa saja yang tinggal di dalam Aku dan Aku di
dalam dia, ia berbuah banyak sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat
apaapa.”(Yoh.15:5)
Tinggal di Dalam Tuhan
Bagaimana kita
tahu Allah tinggal di dalam kita? Kita tahu Allah tinggal di dalam kita adalah
melalui Roh itu (1 Yoh. 3:24); dan kita tahu kita tinggal di dalam Dia adalah
melalui pengurapan minyak (1 Yoh. 2:27). Allah melalui Roh Kudus tinggal di
dalam kita, sedangkan kita tinggal di dalam Dia melalui urapan Roh Kudus. Apa
hasil saling tinggal ini? Hasilnya adalah gereja (Why. 1:11,20), bait (Why.
3:12, 7:15), dan kota (Why. 21:2,10). Hasil dari saling tinggal itu adalah
pembangunan. Ketika kita tinggal di dalam Allah, Allah juga tinggal di dalam
kita, kita akan terbangun dalam hayat Ilahi. Jika kita menyadari penyertaan
Tuhan, kita akan menjadi pemenang, bahkan menjadi sokoguru (tiang) dalam Bait
Allah (Why. 3:12). Dalam sokoguru tertulis tiga nama: nama Allah, nama
Yerusalem Baru, dan nama baru Tuhan. Bait tergantung pada sokoguru, artinya
penyertaan Allah tergantung pada pemenang. Di mana ada pemenang, penyertaan
Allah dan Yerusalem Baru maka pembangunan Allah juga ada di sana. Yerusalem
Baru adalah ekspresi terakhir perbauran Allah dengan manusia.
Untuk menjadi
pemenang kita perlu bangun pagi-pagi sekali seperti Maria Magdalena, menghadiri
setiap sidang gereja, mempercayakan kehidupan kita kepada Tuhan dan manusia
alamiah kita diremukkan seperti Petrus. Kita harus mengesampingkan kekuatan
alamiah, kepandaian, dan hikmat kita. Yang Tuhan kehendaki ialah hati kita,
bukan kekuatan kita. Tuhan mau menjadi hayat kita. Ia mau kita berkoordinasi
dengan-Nya, memberi-Nya kesempatan untuk tinggal di dalam kita. Jika kita
mencari Dia, percaya ke dalam-Nya, bersidang dengan kaum beriman, melupakan
masalah kehidupan kita, dan belajar menyangkal manusia alamiah kita, kita akan
mengalami Kristus menjadi Sang Realitas di dalam kehidupan kita. Amen!
Sumber: Pelajaran-Hayat Yohanes, Buku 3, Berita 50
No comments:
Post a Comment