Hitstat

08 January 2009

Lukas Volume 4 - Minggu 3 Jumat

Hendaklah Kamu Bersiap Sedia!
Lukas 12:39-40
Tetapi ketahuilah ini: Jika tuan rumah tahu pukul berapa pencuri akan datang, ia tidak akan membiarkan rumahnya dibongkar. Hendaklah kamu juga siap sedia, karena Anak Manusia datang pada saat yang tidak kamu sangkakan.

Ayat Bacaan: Luk. 12:37-44; Ef. 2:19; 1 Tim. 3:15; Mat. 4:4; Yoh. 6:63

Agar kita dapat menempuh kehidupan dengan standar moralitas yang tertinggi dan berbagian dalam tahun Yobel Perjanjian Baru serta menikmati Allah sampai pada puncaknya, kita perlu waspada terhadap kemunafikan, ketamakan, dan kekhawatiran. Kita tidak boleh tertawan oleh agama usang atau disimpangkan oleh kekhawatiran. Sebaliknya, kita harus belajar waspada dan setia, melayani Tuhan dengan kewaspadaan dan kesetiaan.
Setiap orang beriman adalah hamba Tuhan, dan tugas dari seorang hamba adalah menantikan Tuannya pulang dengan berjaga-jaga (Luk. 12:37-38). Namun, berjaga-jaga di sini bukan berarti pasif, tidak melakukan apa-apa, sebaliknya mengurus rumah dengan setia dan bijaksana, memberi makan umat Allah pada waktunya (Luk. 12:42). Tuhan selanjutnya mengatakan, “Berbahagialah hamba, yang didapati tuannya melakukan tugasnya itu, ketika tuannya itu datang. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya tuannya itu akan mengangkat dia menjadi pengawas segala miliknya” (Luk. 12:43-44).
“Rumah” yang dikatakan dalam Lukas 12:42 menunjukkan kaum imani (Ef. 2:19), yang adalah gereja (1 Tim. 3:15). Memberi mereka makan berarti melayankan firman Allah dengan Kristus sebagai suplai hayat kepada kaum imani di dalam gereja (Mat. 4:4; Yoh. 6:63). Sebagai hamba-hamba Tuhan, kita semua wajib belajar bagaimana melayankan suplai hayat kepada kaum beriman yang adalah rumah Tuhan tepat pada waktunya.
Sebagai hamba Tuhan yang melayani Dia, kita harus setia dan bijaksana. Setia berarti tidak asal-asalan, sedangkan bijaksana adalah menggunakan kesempatan sebaik-baiknya untuk menyelesaikan amanat yang Tuhan berikan kepada kita menurut kehendaknya. Kesetiaan ialah sikap kita terhadap kaum imani. Berjaga-jaga itu untuk pengangkatan ke dalam hadirat Tuhan, sedangkan kebijaksanaan adalah untuk berkuasa dalam kerajaan. Inilah syarat bagi kita yang ingin melayani Tuhan, diperkenan Tuhan, dan menerima pahala pada saat Dia datang kembali. Saudara saudari, bila orang lain dengan setia melayani Tuhan, bisakah kita duduk tenang? Hamba yang sudah tahu akan kehendak tuannya tetapi tidak melakukannya, ia akan menerima banyak pukulan.

No comments: