Hitstat

02 January 2009

Lukas Volume 4 - Minggu 4 Sabtu

Tinggal dan Berjalan di Dalam Terang
Lukas 11:35-36
Karena itu perhatikanlah supaya terang yang ada padamu jangan menjadi kegelapan. Jika seluruh tubuhmu terang dan tidak ada bagian yang gelap, maka seluruhnya akan terang, sama seperti apabila pelita menerangi engkau dengan cahayanya.

Ayat Bacaan: Luk. 11:33-36; Yoh. 1:4; Mzm. 119:130; 2 Kor. 3:16; Why. 4:8

Hakiki dari firman Allah adalah terang. Injil Yohanes 1:4 mengatakan, “Dalam Dia ada hidup dan hidup itu adalah terang manusia. Terang itu bercahaya di dalam kegelapan dan kegelapan itu tidak menguasainya.” Karena itu, setelah Tuhan Yesus menyinggung mengenai perlunya kita mendengarkan firman Allah dan memeliharanya, Dia kemudian memberikan peringatan untuk tidak tinggal di dalam kegelapan (Luk. 11:35-36). Sesungguhnya terang ada dalam firman Allah. Sebab itu pemazmur mengatakan, “Bila tersingkap firman-firman-Mu memberi terang, memberi pengertian kepada orang-orang bodoh” (Mzm. 119:130).
Bila kita damba untuk diterangi, maka kita harus terbuka terhadap Tuhan dan berpaling kepada-Nya. Dua Korintus 3:16 berkata,”Tetapi apabila hati seseorang berbalik kepada Tuhan, maka selubung itu diambil daripadanya.” Saat kita berseru kepada Tuhan, membaca dan mendoakan firman-Nya, berpaling kepada-Nya, maka kita akan menerima penerangan-Nya. Sebaliknya, bila hati kita tertarik oleh hal-hal yang lain, segera kita masuk ke dalam kegelapan. Dalam Alkitab, kegelapan berkaitan dengan dosa dan penghakiman Allah. Orang yang di dalam gelap mustahil bisa mengekspresikan Allah.
Kalau Allah berbicara kepada kita sekali dan kita tidak memperhatikan; Dia berbicara lagi kepada kita dan kita masih tidak taat; untuk kali ketiga Dia berbicara kepada kita dan kita membiarkan saja Dia berlalu; pastilah tidak ada sedikit pun terang dalam diri kita, sedikit pun tidak ada akal budi rohani, sedikit pun tidak ada jalan masuk bagi hayat.
Sebaliknya, kalau kita taat kapan saja Allah berbicara kepada kita, maka begitu kita satu kali menaati firman Allah, di dalam kita terbukalah satu celah, sehingga terang dapat memancar ke dalamnya. Sekali lagi kita menaati firman Allah, kembali di dalam kita ada keterbukaan lain lagi, sehingga terang dapat memancar lebih banyak lagi. Kalau kita terus taat, kita akan menjadi seperti empat makhluk hidup, yang tubuhnya hampir penuh dengan mata (Why. 4:8), menjadi sangat transparan, penuh terang dan hayat. Jadi, kita harus nampak bahwa hayat ada dalam terang, dan terang ada dalam firman Allah.

No comments: