Hitstat

23 January 2009

Lukas Volume 5 - Minggu 1 Sabtu

Menjadi Tawar dan Dicampakkan dari Kerajaan Allah

Lukas 14:34-35a

Garam memang baik, tetapi jika garam juga menjadi tawar, dengan apakah ia diasinkan? Tidak ada lagi gunanya baik untuk ladang maupun untuk pupuk dan orang membuangnya saja.

 

Ayat Bacaan: Luk. 14:34-35; 1 Kor. 3:9; Why. 11:15; 21:8; Mat. 8:12; 25:30

 

S etiap orang beriman dalam Kristus sebenarnya adalah garam. Alkitab mengatakan demikian karena garam memiliki sifat-sifat tertentu yang cocok untuk menggambarkan pengaruh dan fungsi kaum beriman terhadap dunia yang rusak ini. Sifat asin adalah sebuah unsur yang membunuh dan meleyapkan kuman-kuman perusak. Bagi dunia yang bobrok ini, para pengikut Tuhan Yesus harus menjadi unsur yang demikian, mencegah bumi dari menjadi bobrok sepenuhnya.

Tuhan menunjukkan bahwa mungkin saja garam itu menjadi tawar. Bagi para pengikut Tuhan, menjadi tawar itu berarti mereka telah kehilangan fungsi mengasinkan. Mereka telah menjadi sama dengan orang-orang dunia, tidak berbeda dengan orang-orang yang tidak percaya. Cita rasa asin kita tergantung pada apakah kita rela meninggalkan hal-hal duniawi dan mengikut Tuhan dengan mutlak. Semakin kita meninggalkan hal-hal duniawi, mengesampingkan hal-hal di luar Allah, cita rasa kita semakin kuat.

Jika terhadap dunia yang bobrok hari ini kita telah kehilangan rasa asin kita atau menjadi tawar, maka kita tidak akan berguna lagi, baik untuk ladang maupun untuk pupuk. Ladang melambangkan gereja yang akan menghasilkan kerajaan yang akan datang (1 Kor. 3:9); sedangkan timbunan pupuk melambangkan neraka, lautan api (Why. 11:15; 21:8). Tidak seorang pun dari orang yang telah diselamatkan cocok untuk tempat yang demikian. Kita memang tidak akan cocok untuk lautan api karena darah Tuhan telah menyucikan kita dan kita telah diselamatkan. Lalu, apakah kita akan cocok untuk kerajaan? Kita mungkin ragu mengatakan bahwa kita cocok untuk kerajaan. Jika demikian, maka kita tidak berguna baik untuk neraka maupun untuk kerajaan. Ini berarti kita cocok untuk tempat yang ketiga, tempat pendisiplinan (Mat. 8:12; 25:30).

Jika hari ini di hadapan Tuhan kita tidak begitu berguna, satu-satunya alasan ialah karena kita tidak mau mengeluarkan harga, tidak rela memenuhi permintaan Tuhan, tidak rela meninggalkan segala yang ada pada diri kita. ltulah sebabnya kita tidak begitu mendapatkan penyertaan Tuhan. Dengan sendirinya, hal ini membuat fungsi kita tidak banyak di hadapan Tuhan.

No comments: