Hitstat

07 January 2009

Lukas Volume 4 - Minggu 3 Kamis

Di mana Hartamu, di Situ Pula Hatimu
Lukas 12:33b-34
Buatlah bagimu pundi-pundi yang tidak dapat menjadi tua, suatu harta di sorga yang tidak akan habis, yang tidak dapat didekati pencuri dan yang tidak dirusakkan ngengat. Karena di mana hartamu berada, di situ juga hatimu berada.

Ayat Bacaan: Luk. 12:34

Setiap orang yang mengenal kasih karunia Tuhan pasti dapat merasakan bahwa mempersembahkan diri dan segala miliknya kepada Tuhan dapat membuat ia semakin mengasihi Tuhan. Sebaliknya, orang yang tidak mempersembahkan dirinya dan segala miliknya kepada Tuhan, bagaimanapun ia berkata bahwa ia mengasihi Tuhan, tidak akan berhasil. Persembahan kita gagal, karena hati kita berada di dunia; hati kita di dunia, karena harta, mamon, juga di dunia. Karena itu meskipun mulut kita berkata mengasihi Tuhan, tetapi hati kita tidak berdaya mengasihi Tuhan.
Tuhan Yesus berkata, “Karena di mana hartamu berada, di situ juga hatimu berada” (Luk. 12:34). Sampai saat kita mengirimkan harta kita kepada Tuhan, saat itulah hati kita ikut datang kepada Tuhan. Hati kita tidak bisa dikendalikan dan tidak bisa mempersembahkan; karena itu kita tidak seharusnya menanggulangi hati kita, melainkan harus menanggulangi harta kita. Ketika kita mengirimkan harta kita ke surga, hati kita juga akan pergi ke surga.
Penderitaan orang Kristen terletak pada hatinya yang tidak bisa mengasihi Tuhan, tidak bisa terarah kepada Tuhan. Bila hati seseorang bisa menghampiri Tuhan, bisa mengasihi Tuhan, itu adalah satu perkara yang paling menyenangkan di dunia ini. Namun semuanya ini perlu diawali dengan tindakan mempersembahkan harta, barulah kita bisa mulai mengasihi Tuhan.
Mempersembahkan harta tidak hanya membuat kita mulai bangun mengasihi Tuhan, juga membuat kita mulai benar-benar mengasihi saudara saudari. Hanya mempersembahkan apa yang lebih pada kita, belum bisa membuat kita mengasihi saudara saudari; ketika kita mengeluarkan semuanya, Tuhan akan memecahkan lingkaran mengasihi diri kita sendiri, sehingga kita terlepas dari dunia egoisme yang sempit, mulai belajar mengasihi saudara saudari. Selain itu, mempersembahkan harta juga bisa membuat kita mengasihi orang dosa, dapat merasakan bahwa setiap jiwa itu berharga.
Semoga Allah mengaruniakan berkat-Nya yang besar kepada kita, sehingga kita dapat bersaksi bahwa hati kita ada di surga sebab di sanalah harta kita berada. Hanya dengan demikian kita benar-benar memiliki kasih dan sukacita.

No comments: