Hitstat

29 January 2009

Lukas Volume 5 - Minggu 2 Jumat

Dengan Hikmat Menggunakan  Mamon

Lukas 16:9

Dan Aku berkata kepadamu: Ikatlah persahabatan dengan mempergunakan Mamon yang tidak jujur, supaya jika Mamon itu tidak dapat menolong lagi, kamu diterima di dalam kemah abadi.

 

Ayat Bacaan: Luk. 16:1-9; 2 Kor. 12:15

 

Banyak orang tidak tahu bagaimana menggunakan uangnya dengan bijaksana selama masih hidup di atas bumi. Mereka hidup hanya untuk mengejar uang dan menghamburkannya demi mengejar kepuasan duniawi, seperti yang dilakukan oleh anak yang hilang dalam Lukas 15:12-14. Namun setelah kita diselamatkan oleh Allah, kita seharusnya belajar berhikmat, khususnya dalam hal menggunakan Mamon atau uang.

Tuhan berkata kepada murid-murid-Nya, “Ikatlah persahabatan dengan mempergunakan Mamon yang tidak jujur, supaya jika Mamon itu tidak dapat menolong lagi, kamu diterima di dalam kemah abadi” (Luk. 16:9). Pada dasarnya, Mamon atau uang adalah milik Iblis. Pada mulanya, uang hanyalah suatu alat tukar. Namun oleh siasat Iblis, uang ini telah berubah fungsi sehingga menjadi tuan yang memperbudak umat manusia. Karena itu Tuhan di sini mengatakan bahwa uang itu “tidak jujur” (unrighteous, KJV). Mengikat persahabatan dengan mempergunakan Mamon adalah menolong orang lain dengan memakai uang untuk melakukan banyak perkara menurut pimpinan Allah. Tuhan mengajar kita, kaum beriman-Nya, untuk menggunakan kecerdikan kita dalam memakai Mamon yang tidak benar untuk menolong  orang lain.

Perkataan bahwa Mamon itu “tidak dapat menolong lagi” menunjukkan bahwa setelah jaman ini berlalu, Mamon tidak akan berguna lagi. Hari ini, pada saat uang masih berguna, marilah kita sekuatnya menunjang pekerjaan Injil guna menyelamatkan jiwa, supaya kelak di dalam kemah abadi, orang yang beroleh keselamatan melalui bantuan kita akan menyambut kita.

Orang-orang yang menyambut kedatangan kita itu adalah orang-orang yang Allah selamatkan melalui pemberitaan Injil dengan pengorbanan tenaga dan uang kita. Dalam 2 Korintus 12:15 Paulus berkata, “Karena itu aku suka mengorbankan milikku, bahkan mengorbankan diriku untuk kamu (jiwamu).” Orang-orang Korintus adalah sahabat-sahabat yang Paulus ikat dengan dirinya dan hartanya. Ketika Tuhan datang, mereka adalah orang-orang yang menyambut Paulus, mereka juga sukacita dan mahkota Paulus. Saudara-saudari kekasih, kelak di dalam Kerajaan kekal, ada berapa orang yang menyambut Anda?

No comments: