Hitstat

04 July 2009

Yohanes Volume 4 - Minggu 1 Minggu

Keperluan Orang Mati
Yohanes 11:4
Ketika Yesus mendengar kabar itu, Ia berkata: “Penyakit itu tidak akan membawa kematian, tetapi akan menyatakan kemuliaan Allah, sebab oleh penyakit itu Anak Allah akan dimuliakan.”

Ayat Bacaan: Yoh. 11:1-4; Rm. 5:12; 6:23; Ef. 2:1

Akibat dosa adalah maut (Rm. 6:23). Maut masuk ke dalam manusia melalui dosa. “Maut itu telah menjalar kepada semua orang, karena semua orang telah berbuat dosa” (Rm. 5:12). Asalkan seseorang telah berdosa, ia ditakdirkan untuk mati. Banyaknya keadaan dan ciri-ciri kematian pada diri manusia semuanya membuktikan bahwa semua manusia benar-benar sudah mati. Lalu apakah yang diperlukan oleh orang yang telah mati ini? Bukan penyembuhan atau perbaikan kelakuan. Yang diperlukan oleh orang yang telah mati ini adalah hayat kebangkitan. Penyembuhan tidak bisa menyelesaikan kematian, perbaikan juga tidak bisa menyelesaikan kematian. Hanya hayat kebangkitan, baru bisa menyelesaikan kematian.
Dalam kasus Lazarus, ketika ia sakit, kakak-kakaknya mengirim kabar kepada Tuhan Yesus, mengharapkan Tuhan Yesus datang menyembuhkan dia. Namun setelah Tuhan Yesus mendengarkan kabar dia sakit, Tuhan tetap tinggal di tempat dia berada selama dua hari, kemudian baru pergi ke tempat mereka. Ketika Tuhan datang, Lazarus sudah mati empat hari. Mengapa Tuhan Yesus sengaja menunda? Karena Dia akan memperlihatkan bahwa karunia keselamatan-Nya adalah untuk membangkitkan orang dari kematian, bukan menyembuhkan penyakit orang dan menyelesaikan hal yang di luar.
Semua yang dikerjakan orang di tempat penitipan jenazah adalah merias orang mati. Tidak peduli bagaimana caranya mereka merias orang mati, ia tetap mati. Sekalipun mereka merias orang mati itu dengan sangat indah, orang yang mati itu tetap mati. Mereka tidak bisa menghidupkan orang mati, juga tidak bisa membangkitkan orang mati. Pekerjaan perias itu tidak bisa menyelesaikan kesulitan orang mati. Keperluan orang mati adalah hayat, adalah kebangkitan, bukan merias atau memperbaiki. Tata rias dan perbaikan apa pun tidak bisa menyelesaikan kesulitan orang mati. Kesulitan orang mati adalah kematian. Hanya hayat kebangkitan, baru bisa menyelesaikan kematian, baru bisa menghapus kematian. Kita semua adalah Lazarus, kita sudah mati di dalam dosa dan pelangaran-pelanggaran kita (Ef. 2:1). Kita tidak memerlukan perbaikan kelakuan, kita perlu Tuhan sebagai hayat dan kebangkitan kita.

No comments: