Hitstat

21 July 2009

Yohanes Volume 4 - Minggu 3 Rabu

Melayani Putra, Dihormati Bapa
Yohanes 12:26
Barangsiapa melayani Aku, ia harus mengikut Aku dan di mana Aku berada, di situpun pelayan-Ku akan berada. Barangsiapa melayani Aku, ia akan dihormati Bapa.

Ayat Bacaan: Yoh. 12:25-26; 2 Kor. 5:15

Melayani Tuhan bukanlah perkara yang kecil. Siapa pun yang melayani Tuhan dalam prinsip kematian dan kebangkitan, ia akan dihormati Bapa. Semoga kita semua bisa nampak kemuliaan dan berkat melayani Allah. Dalam zaman Perjanjian Lama, orang-orang berebut untuk mendapatkan jabatan imam; hari ini Allah justru memberikan jabatan ini kepada kita, masihkah kita mau menolaknya? Ketika harga saham baik, kondisi perekonomian juga baik, banyak orang berusaha membeli saham. Yang mempunyai uang tentu akan mempertaruhkannya. Demikian juga, begitu seseorang nampak kemuliaan melayani Allah, ia pasti berusaha sedapatnya dan mempertaruhkan segalanya, walau harus berdesak-desak, ia akan terus datang ke hadapan-Nya, memohon agar dapat melayani Dia.
Melayani Tuhan adalah kasih karunia Tuhan, juga adalah sukacita orang Kristen. Allah mengijinkan kita mempersembahkan diri kepada-Nya, ini adalah memberi kita satu sukacita yang betapa besar! Dalam Dua Korintus 5:15 dikatakan, bahwa Tuhan telah mati bagi kita, bangkit bagi kita, supaya kita yang hidup karena Dia, tidak lagi hidup untuk diri kita sendiri, tetapi untuk Dia, yang telah mati dan telah dibangkitkan untuk kita. Allah menebus kita adalah kali pertama Allah memberi kita satu kasih karunia besar, dan Dia mengijinkan kita mempersembahkan diri adalah kali kedua Allah memberi kita kasih karunia yang besar. Orang beriman yang telah menerima kasih karunia penebusan Tuhan yang besar namun sedikitpun tidak berminat hidup bagi Tuhan, berarti tidak mengenal kebesaran karunia keselamatan Allah.
Hari ini Injil tidak berkekuatan atas diri orang, ini terutama dikarenakan atas diri orang beriman telah kehilangan kekuatan. Dalam Perjanjian Lama, berkat Allah kepada imam sangatlah limpah, tetapi terlebih dulu harus ada pelayanan imam, baru kemudian ada berkat imam. Hari ini semua tanggung jawab terletak pada sikap orang beriman terhadap pelayanan. Jika di atas diri kaum beriman Tuhan tidak mendapatkan pelayanan, Dia tak berdaya membuka pintu bagi berkat. Begitu kaum beriman rela mempertaruhkan dirinya dan segala miliknya, barulah Tuhan bisa memberi gereja satu pintu yang terbuka.

No comments: