Hitstat

12 July 2009

Yohanes Volume 4 - Minggu 2 Senin

Gereja Berlawanan Dengan Agama
Yohanes 12:1-2
Enam hari sebelum Paskah Yesus datang ke Betania, tempat tinggal Lazarus yang dibangkitkan Yesus dari antara orang mati. Di situ diadakan perjamuan untuk Dia dan Marta melayani, sedang salah seorang yang turut makan dengan Yesus adalah Lazarus.

Ayat Bacaan: Yoh. 12:1-2, 10; 11:53, 57

Rumah perjamuan di mana Yesus bersama-sama dengan orang-orang yang dikasihi-Nya menikmati perjamuan ternyata bukan terletak di Yerusalem, melainkan di Betania. Yerusalem adalah kota besar, pusat agama Yahudi; sehingga disebut kota kudus, dan di sana pula berdiri bait kudus. Sebaliknya, Betania adalah sebuah desa kecil di kaki bukit Zaitun, kira-kira tiga kilometer dari Yerusalem. Ke sanalah Tuhan Yesus pergi setelah kaum agamawan menolak Dia.
Penolakan agama terhadap Tuhan dimulai dari Yohanes 5:16 sampai 10:39. Dalam Yohanes pasal 11, karena Tuhan membangkitkan Lazarus dari kematian, penganut agama Yahudi lalu berunding, mencari akal untuk membunuh Dia (Yoh. 11:53, 57). Pemimpin-pemimpin Yahudi juga merencanakan pembunuhan terhadap Lazarus dengan alasan yang sama (Yoh. 12:10). Hal ini memperlihatkan bahwa agama selalu berusaha melawan Tuhan Sang Hayat, menganiaya Dia, bahkan juga ingin menghancurkan mereka yang berbagian dalam hayat-Nya.
Ketika membaca Injil Yohanes, kita harus bisa membedakan antara agama dengan Kristus Sang Hayat. Tuhan Yesus datang ke bumi di dalam inkarnasi-Nya bukan untuk menjadi pemimpin agama, melainkan untuk masuk ke dalam manusia serta menjadi hayat manusia. Agama memang mengajarkan orang mengenal Allah dan menyembah Dia, bahkan mengajarkan Alkitab. Kelihatannya tiada kejelekan apa-apa. Tetapi, kalau Tuhan membelaskasihani kita dan jika Roh-Nya membukakan mata kita, niscaya kita nampak bahwa apa yang Allah kerjakan di dalam alam semesta ini, bukan hanya menghendaki manusia menyembah Dia atau melayani Dia.
Dalam zaman ini, Allah yang terwujud di dalam Kristus ingin masuk ke dalam manusia melalui Roh-Nya dan firman-Nya, agar menjadi hayat manusia, sehingga manusia dapat hidup bersandar Dia dan menjadi gereja-Nya. Ini sama sekali bertolak belakang dengan konsepsi agama. Oleh sebab itu, kita tidak seharusnya membawa segala sesuatu selain Kristus ke dalam gereja. Gereja adalah manusia baru dan tempat tinggal Allah. Apa pun selain Kristus adalah sampah. Wahyu ini sesuai dengan firman Allah yang kudus dan murni.

No comments: