Hitstat

30 July 2009

Yohanes Volume 4 - Minggu 4 Jumat

Perlu Saling Mengasihi
Yohanes 13:34-35
Aku memberikan perintah baru kepada kamu, yaitu supaya kamu saling mengasihi; sama seperti Aku telah mengasihi kamu demikian pula kamu harus saling mengasihi. Dengan demikian semua orang akan tahu, bahwa kamu adalah murid-murid-Ku, yaitu jikalau kamu saling mengasihi.

Ayat Bacaan: Yoh. 13:34-35; 15:4; 1 Yoh. 4:7, 13

Kita masing-masing harus belajar bagaimana mengasihi saudara dan saudari dengan jalan melakukan pembasuhan kaki rohaniah kepada mereka. Perintah untuk saling mengasihi ini diberikan oleh Tuhan Yesus sendiri (Yoh. 13:34-35). Sebab itu, ini bukanlah satu perintah Perjanjian Lama, tetapi satu perintah Perjanjian Baru. Kita mengasihi Allah dan anak-anak-Nya jangan dengan kasih alamiah kita. Sebaliknya, kasih alamiah kita perlu diletakkan di atas salib. Kita harus mengasihi Allah dan anak-anak-Nya dengan kasih ilahi, kasih yang disampaikan kepada kita melalui firman Tuhan dan yang menjadi pengalaman dan kenikmatan kita.
Banyak orang Kristen hari ini mengerti Alkitab dalam cara yang alamiah, agamawi, atau etika. Ini benar khususnya mengenai syarat untuk mengasihi Allah, saudara-saudara, dan sesama kita. Ya, Alkitab memang mengatakan kepada kita bahwa kita harus saling mengasihi dan kita harus mengasihi sesama kita seperti kita sendiri. Akan tetapi ini bukanlah maksud Allah memerintahkan kita untuk mengasihi orang-orang lain dengan kasih alamiah kita. Sebaliknya, Allah menginginkan kita mengasihi Dia dan anak-anak-Nya dengan kasih ilahi yang telah kita nikmati.
Satu Yohanes 4:7 mengatakan, “Saudara yang kekasih, marilah kita saling mengasihi, karena kasih adalah keluar dari Allah,...” Di sini Yohanes mengatakan bahwa kasih adalah keluar dari Allah. Ini menyatakan bila kita mengasihi orang lain, kasih kita haruslah sesuatu yang berasal dari Allah. Kasih kita bagi saudara-saudara janganlah sesuatu yang keluar dari diri kita sendiri; ia haruslah kasih yang keluar dari Allah. Kaum imani, yang telah diperanakkan dari Allah dan mengenal Allah, saling mengasihi secara kebiasaan dengan kasih yang keluar dari Allah sebagai ekspresi Allah.
Jika kita saling mengasihi, Allah tinggal di dalam kita. Saling mengasihi adalah satu syarat dari tinggalnya kita di dalam Allah (1 Yoh. 4:13), dan tinggalnya kita di dalam Allah adalah satu syarat dari tinggalnya Dia di dalam kita (Yoh. 15:4). Sebab itu, bila kita saling mengasihi, Allah tinggal di dalam kita, dan kasihNya dinyatakan dengan sempurna di dalam kita.

No comments: