Hitstat

24 July 2009

Yohanes Volume 4 - Minggu 3 Sabtu

Kesaksian dan Teladan Putra
Yohanes 12:49
Sebab Aku berkata-kata bukan dari diri-Ku sendiri, tetapi Bapa, yang mengutus Aku, Dialah yang memerintahkan Aku untuk mengatakan apa yang harus Aku katakan dan Aku sampaikan.

Ayat Bacaan: Yoh. 12:49

Putra bersaksi bahwa perkataan-Nya bukan dari diri-Nya sendiri, melainkan apa yang Bapa perintahkan kepada-Nya untuk Dia katakan, itulah yang Dia sampaikan (Yoh. 12:49). Kehidupan jenis apakah ini? Inilah kehidupan dalam prinsip mati dan bangkit, kehidupan yang tidak menyisakan hayat jiwa, melainkan sepenuhnya berdasarkan hayat ilahi Bapa. Ketika Kristus hidup di bumi, Dia selalu menolak diri-Nya. Ia memberitahu kita, Dia tidak dapat mengerjakan sesuatu dari diri-Nya sendiri, tetapi melakukan segala sesuatu berdasarkan Bapa.
Kesaksian Putra bahwa Dia tidak mengatakan sesuatu dari diri-Nya sendiri, melainkan apa yang Dia terima dari Bapa, haruslah menjadi model atau contoh bagi kita. Tidak peduli betapa baiknya hayat alamiah kita, kita perlu menolaknya, sebaliknya belajar memperhidupkan hayat ilahi di dalam kita. Sebagaimana Kristus memperhidupkan Bapa, kita pun harus memperhidupkan Kristus.
Kita semua harus mengakui bahwa kita mengasihi hayat kita sendiri, mengasihi hayat alamiah insani kita. Mungkin kita menyatakan kita membenci hayat kita, tetapi sebenarnya kita sangat mengasihinya. Bahkan ketika Anda bersaksi tentang kebencian Anda terhadap hayat alamiah Anda, dalam lubuk batin, Anda tetap mengindahkan hayat Anda dan menganggapnya lebih baik daripada hayat orang lain. Sebagai contoh, dalam lubuk batinnya, seorang saudari mungkin merasa hayatnya lebih baik daripada hayat suaminya. Sudah tentu, saudara pun mempunyai perasaan yang serupa terhadap istrinya. Kita semua sama dalam hal menganggap tinggi hayat alamiah kita sendiri.
Satu-satunya keperluan kita ialah Kristus. Kristus hidup di dalam kita, dan kita menjadi satu roh dengan Dia. Jika kita ingin menikmati Kristus dan mengalami Dia melalui menjadi satu roh dengan-Nya, kita harus beralih dari semua standar, peraturan, ketetapan, dan prinsip yang telah kita buat bagi diri kita sendiri. Jika kita ingin mengalami Kristus dan memperhidupkan Dia, kita perlu tinggal dalam atmosfer doa. Ketika kita berdoa hingga diri kita masuk ke dalam roh, kita bersatu dengan Tuhan, kita menikmati kehadiran-Nya, dan kita dengan spontan memperhidupkan Dia.

No comments: