Hitstat

18 July 2009

Yohanes Volume 4 - Minggu 3 Minggu

Tuhan Yesus Berada Dalam Masa Keemasan
Yohanes12:12-13
Keesokan harinya ketika orang banyak yang datang merayakan pesta mendengar, bahwa Yesus sedang di tengah jalan menuju Yerusalem, Joh mereka mengambil daun-daun palem, dan pergi menyongsong Dia sambil berseru-seru: “Hosana! Diberkatilah Dia yang datang dalam nama Tuhan, Raja Israel!”

Ayat Bacaan: Yoh.12:12-13, 20-25; 13:4-5; 1 Kor. 9:12

Membangkitkan Lazarus dari kematian merupakan perbuatan Yesus yang paling mencengangkan bagi orang-orang Yahudi saat itu. Tidak seorang pun pernah melakukan mujizat seperti yang baru saja Dia lakukan terhadap orang sudah mati dan dikuburkan selama empat hari. Tidak heran, banyak orang menaruh hormat dan menyambut Yesus ketika Dia sedang berjalan menuju Yerusalem. Mereka meyambut-Nya dengan berteriak, “Hosana! Diberkatilah Dia yang datang dalam nama Tuhan, Raja Israel!” Yesus benar-benar berada dalam masa keemasan-Nya. Inilah saat yang paling mulia bagi Tuhan semenjak Ia berada di bumi. Semua orang memuji Dia, menyambut-Nya, menghormati-Nya dan menghargai-Nya. Bahkan orang-orang Yunani datang mencari Dia (Yoh. 12:20-22). Orang-orang Yahudi mengelu-elukan-Nya; orang kafir dan orang-orang Yunani ingin mengikuti Dia.
Bagaimanakah reaksi Tuhan Yesus tatkala Dia melihat orang banyak menyambut, memuji, dan menyanjung-Nya? Ajaib sekali, Tuhan tidak terpengaruh oleh semua sambutan dan pujian itu. Tuhan menegaskan bahwa cara agar Dia dimuliakan bukanlah dengan jalan menerima sambutan, pujian, dan sanjungan manusia, melainkan dengan jalan mati dan bangkit. Itulah sebabnya Dia berkata, “Telah tiba saatnya Anak Manusia dimuliakan. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya jikalau biji gandum tidak jatuh ke dalam tanah dan mati, ia tetap satu biji saja; tetapi jika ia mati, ia akan menghasilkan banyak buah. Barangsiapa mencintai nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya, tetapi barangsiapa tidak mencintai nyawanya di dunia ini, ia akan memeliharanya untuk hidup yang kekal” (Yoh. 12:23-25).
Mencari kemuliaan manusia merupakan perbuatan daging. Kejatuhan penghulu malaikat justru karena menuntut kemuliaan. Gila kemuliaan merupakan perangkap yang dipasang Iblis untuk menjerat pekerja-pekerja Kristen. Ketika hidup di bumi, Tuhan Yesus lebih suka menanggalkan “jubah” kewibawaan-Nya (Yoh. 13:4-5), demikian pula rasul-rasul sebermula, mereka lebih suka tidak menggunakan haknya (1 Kor. 9:12). Siapakah yang seharusnya memuji kita? Selain Tuhan, siapa pun seharusnya tidak layak memuji kita!

No comments: