Hitstat

09 January 2020

Yohanes - Minggu 08 Kamis


Pembacaan Alkitab: Yoh. 6:16-59
Doa baca: “Kata Yesus kepada mereka, ‘Akulah roti kehidupan; siapa saja yang datang kepada-Ku, ia tidak akan pernah lapar lagi, dan siapa saja yang percaya kepada-Ku, ia tidak akan pernah haus lagi.’” (Yoh. 6:35)


Kristus Pemberi Damai dan Roti Hayat


Kita hidup dalam dunia yang penuh gangguan. Tak ada seorang pun yang damai. Kita semua memiliki kesusahan. Akan tetapi, Kristus datang ke dalam dunia yang penuh gangguan ini sebagai Kristus pemberi damai (Yoh. 6:16-21). Yohanes 6 menunjukkan Kristus adalah Pemberi makanan bagi dunia yang lapar dan Pemberi damai bagi dunia yang penuh gangguan.

Laut yang bergolak dan angin kencang melambangkan kesusahan dalam hidup manusia. Akan tetapi, Yesus berjalan di atas air (Yoh. 6:19) dan menaklukkan segala kesulitan kehidupan manusia. Ketika murid-murid menyambut Dia ke dalam perahu mereka, seketika itu juga perahu itu sampai di pantai yang mereka tuju (Yoh. 6:21). Inginkah Anda mempunyai kehidupan yang tenang? Anda harus menyambut Yesus ke dalam “perahu“ kehidupan Anda. Dia adalah Kristus yang merawat dan Kristus yang memberi damai. Puji Tuhan!

Dalam ayat 22-31 kita menjumpai para pencari makanan yang dapat binasa, yang melakukan sesuatu untuk bekerja bagi Allah. Konsepsi manusia yang jatuh ialah selalu ingin melakukan sesuatu bagi Allah. Tetapi konsepsi Tuhan mengenai manusia terhadap Allah ialah percaya ke dalam Dia, yaitu menerima Dia sebagai hayat dan suplai hayat. Melalui inkarnasi dengan mengambil bagian dalam daging dan darah (Ibr. 2:14), Dia dapat menjadi roti hayat, suplai hayat dalam bentuk makanan, yang mengaruniakan hayat kepada manusia. Kemudian, kematian Tuhan adalah langkah yang Ia ambil untuk menjadikan diri-Nya siap sedia agar dapat kita nikmati sebagai makanan kita. Hari ini kita tahu bahwa Tuhan adalah Domba Allah yang mati bagi kita, mencurahkan darah-Nya untuk menebus dosa kita, serta memberikan daging-Nya untuk kita makan agar menjadi hayat kita. Demi iman kita menerima darah-Nya, dan demi iman pula kita makan daging-Nya. Kemudian kita memperoleh-Nya sebagai hayat kita.


Sumber: Pelajaran-Hayat Yohanes, Buku 1, Berita 16

No comments: