Hitstat

23 January 2020

Yohanes - Minggu 10 Kamis


Pembacaan Alkitab: Yoh. 8:12-20
Doa baca: “Yesus berkata lagi kepada mereka, 'Akulah terang dunia; siapa saja yang mengikut Aku, ia tidak akan berjalan dalam kegelapan, melainkan ia akan mempunyai terang kehidupan.'” (Yoh. 8:12)


Terang Hayat yang Membebaskan Kita dari Perbudakan Dosa


Bagaimana Tuhan Yesus membebaskan kita dari dosa? Yaitu melalui masuk ke dalam kita sebagai terang hayat. Ketika kita menerima Tuhan, Ia masuk ke dalam kita sebagai hayat kita. Hayat yang tinggal di dalam kita ini kini menerangi batin kita. Berangsur-angsur namun dengan spontan, terang hayat yang tinggal di dalam kita membebaskan kita dari belenggu dosa. Hal ini bukanlah perkara yang instan, melainkan memerlukan waktu.

Sebagai gambaran, kita bisa menggunakan masalah temperamen kita. Setiap orang mempunyai temperamen, dan temperamen ini adalah ekspresi pertama sifat ular kita. Ekspresi utama Iblis di dalam kita ialah temperamen kita. Temperamen kita sangat mengganggu kita, merepotkan kita sepanjang waktu. Sangat sulit bagi kita untuk lepas dari temperamen kita. Namun, sejak kelahiran kembali, Tuhan Yesus masuk ke dalam kita, menjadi hayat kita. Hayat ini terusmenerus menerangi batin kita. Semakin Tuhan menerangi batin kita, semakin kita bebas dari temperamen kita. Saudara Lee bersaksi bahwa kadang-kadang ketika ia marah, terang ini bersinar dengan kuat. Pernahkan Anda mengalami perkara seperti ini, di mana pada saat Anda marah-marah, terang bersinar? Sesungguhnya di saat sedemikian, kita sedang dihentikan oleh penyinaran batin. Saudara Lee lanjut bersaksi bahwa sebelumnya ia sulit untuk lepas dari temperamennya, namun setelah melewati pengalaman selama lima puluh tahun, ia menjadi sulit marah.

Hal ini dapat diumpamakan dengan pengobatan sinar radium yang diterapkan untuk beberapa penyakit. Si pasien duduk di bawah sinar radium, dan sinarnya ditransfusikan ke dalamnya. Demikian juga, kita memiliki sinar radium surgawi di dalam kita, dan sinar radium ini membunuh sifat ular. Inilah terang hayat yang membebaskan kita dari perbudakan dosa. Untuk mengalaminya, kita perlu bersandar pada hayat-Nya di dalam kita.


Sumber: Pelajaran-Hayat Yohanes, Buku 2, Berita 20

No comments: