Pembacaan
Alkitab: Yoh. 8:1-11
Doa baca: “Pagi-pagi benar Ia berada lagi di Bait Allah, dan seluruh rakyat
datang kepada-Nya. Ia duduk dan mengajar mereka.” (Yoh. 8:2)
Pemberesan Dosa dan Kematian
Dalam Injil Yohanes,
tercatat sembilan peristiwa yang membuktikan bahwa Tuhan Yesus adalah hayat dan
suplai hayat manusia. Kita telah melihat aspek yang positif di enam peristiwa
yang pertama (pasal 3—7). Sekarang kita akan masuk ke aspek yang negatif di
tiga peristiwa yang terakhir (pasal 8—11). Di aspek negatifnya, Tuhan sebagai
hayat kita menyelamatkan kita dari dosa, kebutaan, dan kematian.
Peristiwa dalam Yohanes 8
(kisah perempuan yang berzina), yaitu peristiwa ketujuh, sepenuhnya mengungkapkan
masalah dosa. Peristiwa ini mewahyukan bahwa agama (yang diwakili oleh Bait Suci
– Yoh. 8:2, 20) dan hukum Taurat (Yoh. 8:5, 17) tidak bisa membebaskan manusia
dari dosa. Walaupun agama Yahudi adalah agama yang sangat baik, tinggi, unggul,
dan sejati, namun tetap tidak dapat membebaskan manusia dari dosa. Hanya Tuhan
Yesus, yang adalah Yehova, Sang “Aku adalah,” yang dapat menyelesaikan perkara
dosa.
Demikian juga hari ini,
secara tidak sadar, manusia sering kehilangan sasaran dengan mengumpulkan semua
peraturan, hukum, dan hal-hal yang baik lalu menjadikannya suatu agama. Agama
mungkin baik, tetapi seseungguhnya agama justru membunuh diri manusia sendiri.
Agama tidak bisa memberikan hayat kepada kita yang mati. Orang yang mati tidak
memerlukan barang yang baik, yang ia perlukan ialah hayat.
Sangat bermakna bahwa hari
ini, sang “Aku adalah,” yaitu Allah sendiri yang berhubungan dengan manusia
(Kej. 2:4), menjadi Anak Manusia. Jika Allah ingin membereskan semua masalah dosa
manusia, Ia sendiri harus menjadi manusia. Lalu, Anak Manusia harus ditinggikan
seperti ular tembaga, bukan hanya untuk menanggulangi dosa, bahkan untuk
menanggulangi ular, yakni Iblis. Selain itu, Allah dalam Putra sebagai Roh juga
masuk ke dalam manusia untuk menjadi hayat manusia. Puji Tuhan! Ia membereskan
dosa manusia serta menghidupkan manusia yang mati.
Sumber: Pelajaran-Hayat Yohanes, Buku 2, Berita 19
No comments:
Post a Comment