Hitstat

20 January 2020

Yohanes - Minggu 10 Senin


Pembacaan Alkitab: Yoh. 8:1-11
Doa baca: “Pagi-pagi benar Ia berada lagi di Bait Allah, dan seluruh rakyat datang kepada-Nya. Ia duduk dan mengajar mereka.” (Yoh. 8:2)


Pemberesan Dosa dan Kematian


Dalam Injil Yohanes, tercatat sembilan peristiwa yang membuktikan bahwa Tuhan Yesus adalah hayat dan suplai hayat manusia. Kita telah melihat aspek yang positif di enam peristiwa yang pertama (pasal 3—7). Sekarang kita akan masuk ke aspek yang negatif di tiga peristiwa yang terakhir (pasal 8—11). Di aspek negatifnya, Tuhan sebagai hayat kita menyelamatkan kita dari dosa, kebutaan, dan kematian.

Peristiwa dalam Yohanes 8 (kisah perempuan yang berzina), yaitu peristiwa ketujuh, sepenuhnya mengungkapkan masalah dosa. Peristiwa ini mewahyukan bahwa agama (yang diwakili oleh Bait Suci – Yoh. 8:2, 20) dan hukum Taurat (Yoh. 8:5, 17) tidak bisa membebaskan manusia dari dosa. Walaupun agama Yahudi adalah agama yang sangat baik, tinggi, unggul, dan sejati, namun tetap tidak dapat membebaskan manusia dari dosa. Hanya Tuhan Yesus, yang adalah Yehova, Sang “Aku adalah,” yang dapat menyelesaikan perkara dosa.

Demikian juga hari ini, secara tidak sadar, manusia sering kehilangan sasaran dengan mengumpulkan semua peraturan, hukum, dan hal-hal yang baik lalu menjadikannya suatu agama. Agama mungkin baik, tetapi seseungguhnya agama justru membunuh diri manusia sendiri. Agama tidak bisa memberikan hayat kepada kita yang mati. Orang yang mati tidak memerlukan barang yang baik, yang ia perlukan ialah hayat.

Sangat bermakna bahwa hari ini, sang “Aku adalah,” yaitu Allah sendiri yang berhubungan dengan manusia (Kej. 2:4), menjadi Anak Manusia. Jika Allah ingin membereskan semua masalah dosa manusia, Ia sendiri harus menjadi manusia. Lalu, Anak Manusia harus ditinggikan seperti ular tembaga, bukan hanya untuk menanggulangi dosa, bahkan untuk menanggulangi ular, yakni Iblis. Selain itu, Allah dalam Putra sebagai Roh juga masuk ke dalam manusia untuk menjadi hayat manusia. Puji Tuhan! Ia membereskan dosa manusia serta menghidupkan manusia yang mati.


Sumber: Pelajaran-Hayat Yohanes, Buku 2, Berita 19

No comments: