Pembacaan Alkitab: Yoh. 6:1-15
Doa baca: “Ketika Yesus memandang
sekeliling-Nya dan melihat bahwa orang banyak berbondong-bondong datang
kepada-Nya, berkatalah Ia kepada Filipus, 'Di mana kita dapat membeli roti,
supaya mereka dapat makan?'” (Yoh. 6:5)
Hayat yang Merawat dan Menebus
Injil Yohanes merupakan
kitab yang menggambarkan hayat ilahi serta fungsi hayat ilahi. Contohnya, dalam
Yohanes 5 terdapat gambar hidup tentang seorang sakit yang dihidupkan. Pasal 6
terdapat gambar lain yang menunjukkan bahwa orang lapar perlu rawatan hayat.
Yohanes 6:1-15 menunjukkan dunia yang lapar dan Kristus yang merawat – sebuah
pemandangan yang menunjukkan keadaan kita hari ini yakni di padang gurun.
Secara lambang, daratan mengacu kepada bumi ciptaan Allah untuk tempat tinggal
manusia, dan laut mengacu kepada dunia yang telah dirusak oleh Iblis, yang
ditinggali oleh umat manusia yang jatuh. Di dalam dunia – sistem Iblis, umat
manusia telah dijajah dan dikurung, selalu kelaparan dan tidak memiliki
kepuasan (Yoh. 6:5). Sedangkan gunung secara lambang adalah kedudukan yang
melampaui atau unggul. Musa dibawa ke sebuah gunung agar menerima wahyu Allah
(Kel. 24:12). Ketika Tuhan Yesus pergi ke puncak gunung, Ia lalu berubah rupa
(Mat. 17:1-2). Jadi, dalam gambaran ini, laut berada pada tingkatan yang
rendah, sedang gunung berada pada kedudukan yang melampaui, ini adalah tempat
Kristus berada.
Kalau kita mau dirawat oleh
Kristus, kita perlu menanggulangi dunia yang telah dirusak Iblis dan bumi
ciptaan Allah. Dalam ayat 4, Kristus dilambangkan sebagai Domba penebusan Allah
yang mencucurkan darah untuk menebus kita, serta memberikan daging-Nya untuk
kita makan (1 Kor. 5:7). Artinya, melalui Dia mencucurkan darah, hari ini kita
mendapat hayat-Nya sebagai rawatan kita. Kristus sebagai pohon hayat (Kej. 2:9)
tergolong hayat nabati untuk merawat kita. Namun karena manusia jatuh dalam
dosa, manusia memerlukan hayat hewani untuk menebus kita. Kita menerima Kristus
melalui penebusan, juga melalui perawatan. Dia itu hayat nabati juga hayat
hewani.
Sumber: Pelajaran-Hayat Yohanes, Buku 1, Berita 15
No comments:
Post a Comment