Hitstat

27 January 2020

Yohanes - Minggu 11 Senin


Pembacaan Alkitab: Yoh. 9:1-3; 10:21
Doa baca: “Waktu Yesus sedang lewat, Ia melihat seorang yang buta sejak lahirnya.” (Yoh. 9:1)


Manusia yang Buta Sejak Lahir


Injil Yohanes dibagi ke dalam dua kelompok peristiwa. Enam peristiwa pertama menunjukkan Tuhan membawa manusia kepada segala sesuatu yang positif. Tetapi dalam ketiga peristiwa terakhir, Tuhan melepaskan manusia dari segala sesuatu yang negatif karena Ia melepaskan kita dari dosa, kebutaan, dan kematian. Dalam kelompok tiga peristiwa ini, dosa diletakkan pada tempat pertama di antara perkara-perkara negatif lainnya karena dosa merupakan asal kebutaan dan kematian. Kebutaan berasal dari dosa, dan kematian merupakan akhir dari dosa.

Yesus adalah terang dunia dan Dia dengan cara hayat bisa membuat orang yang buta melihat (Yoh. 10:10, 28). Peristiwa penyembuhan orang buta yang ada dalam pasal ini dilakukan oleh Tuhan pada hari Sabat seolah untuk menyingkapkan kesia-siaan ritual agama. Kebutaan adalah masalah kematian, karena itu, orang buta memerlukan “cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus” (2 Kor. 4:4) untuk menyoroti mereka. Prinsip dalam Yohanes 9 adalah mengubah maut menjadi hayat. Murid-murid bertanya kepada Tuhan, “Siapakah yang berbuat dosa, orang ini sendiri atau orang tuanya sehingga ia dilahirkan buta?” (Yoh. 9:2) tetapi jawaban Tuhan adalah, “Bukan dia dan bukan juga orang tuanya, tetapi supaya pekerjaan-pekerjaan Allah dinyatakan di dalam dia,” (Yoh. 9:3).

Injil Yohanes adalah kitab hayat. Tuhan datang kepada manusia sebagai pohon hayat yaitu Allah sendiri sebagai hayat kita. Murid-murid selalu menanyakan pertanyaan dengan jawaban ya atau tidak tetapi dalam pelatihan Tuhan selama tiga setengah tahun, Tuhan melatih mereka untuk dapat lepas dari pohon pengetahuan, berpaling pada Allah, Sang pohon hayat. Ketika masih berdosa, kita kehilangan penglihatan dan tidak dapat melihat apa pun. Kebutaan kita adalah karena alamiah kita yang berdosa. Karena itu, penting untuk kita mengakui bahwa kita berdosa, kita buta, dan memerlukan Dia untuk melepaskan kita dari kebutaan kita.


Sumber: Pelajaran-Hayat Yohanes, Buku 2, Berita 21

No comments: