Pembacaan Alkitab: Yoh. 7:1-53
Doa baca: “Siapa saja yang percaya kepada-Ku,
seperti yang dikatakan oleh Kitab Suci: Dari dalam hatinya akan mengalir
aliran-aliran air hidup.” (Yoh. 7:38)
Akhir dari
Perayaan
Kondisi kita hari ini hanya ada dua. Entahkah kita
sedang lapar atau haus. Bagi Anda yang baru memulai, sedang mengejar sesuatu,
apakah Anda sadar, bahwa pengejaran itu membuktikan Anda sedang kelaparan.
Sebagai contoh, seorang yang sedang mengambil gelar sarjana, hal ini
menunjukkan bahwa Anda lapar untuk memiliki gelar sarjana. Contoh lainnya
adalah Anda yang menikah dan memiliki anak, Anda pastilah seorang yang lapar
untuk memiliki seorang anak yang baik dan pintar. Inilah kondisi kelaparan
manusia.
Untuk Anda yang telah mencapai suatu akhir, Anda akan
merasakan bahwa Anda adalah seorang yang haus. Sebagai contoh, mungkin Anda
telah memiliki anak dan sekarang mencapai usia lanjut, di waktu-waktu ini, Anda
akan berpikir untuk bisa bersenang-senang dan menikmati segala sesuatu yang
telah Anda kerjakan seumur hidup Anda. Akhir dari hal ini, Anda akan menemukan
tidak ada apa pun yang dapat meleraikan rasa haus Anda. Semakin menikmati,
semakin Anda menyadari bahwa dunia tidak dapat meleraikan rasa haus Anda.
Sebenarnya, mengapa Allah menetapkan dua hal ini?
Allah menetapkan dua hal ini untuk mengingatkan kita bahwa saat ini, kita
sedang mengembara di dunia, dan keperluan kita adalah pulang kembali ke kemah
yang kekal, yaitu Yerusalem Baru. Puji Tuhan! Ia sedang menunggu memanggil kita
kembali, untuk pulang dari kemah kita hari ini ke Yerusalem Baru. Ia membawa
kita mengingat bahwa apapun pencapaian kita di bumi ini, tidak ada satu pun
yang dapat memuaskan. Hal yang dapat memuaskan kita hanyalah sesuatu yang
kekal, bukanlah pencapaian sementara.
Saudara saudari, di manakah Anda hari ini? Apakah Anda
sedang berada di perayaan Paskah, atau perayaan Pondok Daun? Entah di manapun
Anda, kita perlu mengingat bahwa kita hanyalah pelancong yang sedang menuju
sasaran kita, Yerusalem Baru.
Sumber: Pelajaran-Hayat Yohanes, Buku 1, Berita 17
No comments:
Post a Comment