Pembacaan
Alkitab: Yoh. 7:1-53; Kel. 17:6
Doa
baca: “Siapa saja yang percaya kepada-Ku, seperti yang
dikatakan oleh Kitab Suci: Dari dalam hatinya akan mengalir aliran-aliran air
hidup.” (Yoh. 7:38)
Air Hayat Pelerai Haus
Sampai pasal 6 dari Injil Yohanes, kita telah melihat
lima dari sembilan peristiwa dalam Injil ini. Kita telah melihat Tuhan
membicarakan melahirkan kembali dengan hayat ilahi-Nya dalam peristiwa pertama.
Ia mengaruniakan air hayat dalam peristiwa kedua. Ia menyembuhkan orang yang
hampir mati dengan Firman pemberi-hayat dalam peristiwa ketiga. Ia menghidupkan
orang yang lemah dalam perstiwa keempat. Ia memberi makan kepada orang banyak
dengan roti hayat dalam peristiwa kelima.
Masuk ke Yohanes pasal 7, kita melihat Putra Allah
bertemu dengan orang dengan keperluan yang selanjutnya, yaitu: “Siapa saja yang haus, baiklah ia datang
kepada-Ku dan minum!” (Yoh. 7:37b). hal ini berbeda dengan peristiwa
sebelumnya. Sebelumnya Putra Allah mewahyukan bahwa Ia adalah roti hayat. Di
sini, Ia memperkenalkan bahwa Ia adalah air hayat. Roti hayat adalah bagi orang
yang lapar. Air hayat bagi orang yang haus. Terhadap orang yang haus, Ia adalah
pelerai haus. Puji Tuhan! Dia mampu meleraikan rasa haus kita.
Perkara makan dan minum ini, sebenarnya terdapat dalam
seluruh Alkitab, bukan hanya pada Yohanes pasal 6 dan 7 saja. Dalam Kejadian
pasal 2, terdapat pohon hayat dan sungai hayat (Kej. 2:9-10). Dalam Keluaran,
terdapat manna yang turun dari surga dan air hidup yang terpancar dari batu
karang yang terpukul (Kel. 16:14-15; 17:6). Injil Yohanes mewahyukan Allah
Tritunggal memiliki kaitan yang erat dengan makan dan minum; Allah Bapa sebagai
sumber, Allah Putra sebagai makanan, dan Allah Roh sebagai minuman. Tidak
berhenti sampai sana, 1 Korintus 10:3-4 juga mewahyukan Kristuslah makanan
rohani dan batu karang yang terpukul, yang darinya memancar air rohani. Dalam
Kitab Wahyu pun, kitab terakhir, terdapat pohon hayat yang bertumbuh di tengah
aliran (Why. 22:1-2). Jadi, mari kita alami Dia sang Roh Kudus sebagai minuman
rohani kita yang dari dulu sampai kekal tersedia untuk meleraikan dahaga kita.
Sumber: Pelajaran-Hayat Yohanes, Buku 1, Berita 17
No comments:
Post a Comment