Hitstat

07 January 2020

Yohanes - Minggu 08 Selasa


Pembacaan Alkitab: Yoh. 6:1-15; 11:25
Doa baca: “Jawab Yesus kepadanya, 'Akulah kebangkitan dan hidup; siapa saja yang percaya kepada-Ku, ia akan hidup walaupun ia sudah mati.” (Yoh. 11:25)


Dua Aspek Hayat Kristus


Hayat Kristus memiliki dua aspek yaitu aspek menghasilkan dan aspek penebusan. Terdapat lima roti jelai di dalam Yohanes pasal 6. Jelai melambangkan Kristus yang bangkit (Im. 23:10) menjadi suplai hayat kita. Bagaimana mungkin Kristus bangkit dalam pasal 6, padahal Ia belum disalibkan. Kita perlu sadar bahwa dalam Alkitab, bahkan sebelum Dia disalibkan, Kristus sudah mengatakan bahwa Ia adalah kebangkitan dan hidup (Yoh. 11:25). Di dalam Tuhan Sang Kekal, tidak ada unsur waktu. Kita mendapat rawatan dari Kristus yang bangkit ini. Angka lima dalam lima roti jelai melambangkan tanggung jawab Kristus dalam merawat kita. Empat mewakili makhluk ciptaan (Why. 4:6), dan satu mewakili Sang Pencipta (1 Kor. 8:6). Lima roti jelai melambangkan Tuhan Sang Pencipta (satu) ditambah makhluk ciptaan (empat) bertanggung jawab merawat kita—artinya, dalam keinsanian-Nya, Kristus yang bangkit memikul tanggung jawab ini. Dua ekor ikan, hayat hewani, melambangkan aspek penebusan dari hayat Kristus. Sebagaimana ikan hidup di dalam air asin, ikan tersebut tidak menjadi asin. Kristus hidup di dunia yang setani dan penuh dosa untuk menebus kita, tanpa terpengaruh oleh perusakannya. Angka dua berarti kesaksian (Why. 1:13).

Sebelum manusia jatuh, manusia hanya makan hayat nabati (Kej. 1:29). Tetapi setelah manusia jatuh, diperlukan hayat hewani (Kej. 9:3). Perjanjian Lama memberikan banyak gambaran mengenai dua aspek ini. Contohnya, Kain hanya mempersembahkan sayur-mayur, sehingga ditolak oleh Allah; namun Habel mempersembahkan kurban hewan, yang mengalirkan darah, sehingga diperkenan Allah (Kej. 4:3-5). Ketika Tuhan Yesus mati, darah dan air keluar—darah adalah untuk menebus kita, air melahirkan kita kembali (Yoh. 19:34). Biarlah dengan makin mengenal aspek hayat Kristus, kita dapat mengalaminya dengan kaya.


Sumber: Pelajaran-Hayat Yohanes, Buku 1, Berita 15

No comments: