Hitstat

06 July 2005

1 Yohanes Volume 3 - Minggu 4 Rabu

Memberikan Hayat (1)
1 Yohanes 5:16
"Kalau ada seorang melihat saudaranya berbuat dosa, yaitu dosa yang tidak mendatangkan maut, hendaklah ia berdoa kepada Allah dan Dia akan memberikan hidup kepadanya, yaitu mereka, yang berbuat dosa yang tidak mendatangkan maut. Ada dosa yang mendatangkan maut: tentang itu tidak kukatakan, bahwa ia harus berdoa."

Jika seorang saudara bermasalah dengan Tuhan, kita dapat berdoa baginya. Melalui berdoa, kita dapat mengalirkan hayat kepada dia. Tetapi bagaimanapun, syarat untuk mengalirkan hayat ke dalam orang lain, adalah membuat diri kita sendiri memiliki lebih banyak hayat. Ketika kita dipenuhi dengan kekayaan hayat, kita secara otomatis akan dapat mengalirkan hayat kepada orang lain.
Telah menjadi keperluan yang mendesak bagi kita untuk mengalirkan hayat kepada orang lain sebagai suplai bagi mereka. Tetapi jika kita sendiri kekurangan hayat, tidak ada yang bisa kita berikan bagi orang lain. Orang yang kelaparan tidak akan memiliki apa pun untuk memberi makan orang lain; mereka sendiri harus diberi makan lebih dahulu. Setelah kita diberi makan dengan berlimpah-limpah, maka akan ada yang mengalir untuk orang lain.
Surat Yohanes ini telah memproklamirkan hayat kepada kita sebagai benih di dalam roh kita. Benih ini akan menyebar ke dalam jiwa dan kemudian ke dalam tubuh kita. Demikianlah kita akan memiliki hayat yang berlimpah-limpah untuk dialirkan kepada yang lain. Inilah kehidupan gereja yang tepat.
Apa yang diperlukan saudara saudari kita bukanlah perintah, atau koreksi, atau peraturan, tetapi hayat yang kaya berlimpah. Itulah sebabnya dalam hidup gereja, kita perlu terus menikmati penyebaran hayat ini dari roh kita ke dalam jiwa dan akhirnya ke tubuh jasmani kita. Pada saat kita mencapai hal ini, kita akan menjadi saluran berkat Tuhan untuk mereka yang membutuhkannya.

Memberikan Hayat (2)
1 Yoh. 5:16

Bagaimana mungkin kita bisa memberikan hidup (hayat) kepada orang lain? Mengawasi, mungkin kita bisa, tetapi apa maksudnya memberikan hayat? Ini berarti kita dapat mengalirkan Kristus ke dalam orang lain. Tidak ada gunanya membicarakan doktrin kepada orang yang berdosa. Ia berdosa karena ia kekurangan hayat. Ketika kita kekurangan Tuhan Yesus, kita berbuat dosa. Doktrin tidak bisa membantu kita menang atas dosa. Hanya ada satu Orang yang menang atas dosa dan Orang itu adalah Tuhan Yesus. Saat kita marah itu adalah bukti bahwa kita kekurangan Tuhan Yesus. Kita tidak perlu ditegur. Kita tidak perlu diberitahu apa yang seharusnya kita kerjakan dan apa yang tidak boleh kita kerjakan. Kita tidak perlu diberitahu bahwa kita salah. Semakin kita dituduh, semakin kita marah. Apa yang kita perlukan adalah diri Tuhan digarapkan lebih banyak ke dalam kita.
Memang Alkitab juga menyuruh kita memberi nasihat dan menegur tetapi penekanan dalam Surat Yohanes adalah memberikan hayat. Semua kondisi kita yang kasihan hanya menunjukkan bahwa kita memiliki terlalu banyak orang yang memberi nasihat tetapi kekurangan orang yang memberikan hayat.
Tetapi jika kita sendiri merasa bahwa kita juga kekurangan hayat, apa yang harus kita lakukan? Berdoalah, "Tuhan belaskasihi aku. Saudaraku berdosa, ia kekurangan hayat. Tetapi aku pun juga. Belaskasihi kami. Belaskasihi aku, aku perlu lebih banyak hayat."
Jika mobil kita kehabisan bensin, kita pasti akan ke pompa bensin dan mengisinya. Kita pun harus demikian. Kita perlu belajar, ketika ada saudara kita yang berdosa, jangan mendakwa, mengkritik, menghakimi dll. Kita harus segera mengecek diri sendiri, apakah kita punya hayat? Apakah kita punya surplus hayat? Jika tidak, kita perlu datang kepada Tuhan, berdoa, berpuasa, sampai kita menjadi limpah. Kemudian kita bisa segera mengalirkan hayat kepada saudara kita. Inilah cara menempuh hidup gereja.
Hayat yang kita layankan kepada orang lain tak lain adalah Allah sendiri. Kebutuhan kita adalah memiliki porsi Yesus Kristus yang lebih besar. Kita harus selalu memiliki surplus untuk disalurkan kepada orang lain. Tentu saja surplus ini bukanlah pengetahuan atau doktrin, tetapi Allah.

Penerapan:
Luangkan waktu baik-baik untuk menjamah Tuhan dan menikmati Dia hari ini. Kemudian pergilah ke saudara atau saudari yang undur atau lemah rohaninya. Jika ia telah berbuat dosa janganlah menegur atau menghakimi dia tetapi bawa dia lebih banyak menjamah Tuhan baik dengan doa atau firman yang hari ini kita nikmati.

Pokok Doa:
Berdoalah bagi saudara saudari yang lemah, tawar dan undur, atau mungkin saat ini mereka hidup didalam dosa. Berdoalah agar Allah memberikan hayat-Nya ke dalam mereka, berdoalah juga agar Anda sendiri dipenuhi oleh hayat Allah, hingga hayat ini makin tergarap ke dalam diri Anda dengan kaya dan limpah.

No comments: