Hitstat

30 July 2005

Wahyu Volume 1 - Minggu 3 Sabtu

Mengekspresikan Kemuliaan Allah Tritunggal
Wahyu 1:12
"Lalu aku berpaling untuk melihat suara yang berbicara kepadaku. Dan setelah aku berpaling, tampaklah kepadaku tujuh kaki dian dari emas."

Ketujuh kaki dian emas yang dilihat Yohanes adalah lambang dari ketujuh gereja (ay. 20). Seluruh kaki dian tersusun oleh emas, menyatakan Bapa sebagai hakikinya. Wujud kaki dian yang bisa kita lihat, menyatakan Putra sebagai perwujudan Bapa. Cahaya kaki dian, menyatakan Roh itu sebagai ekspresi Bapa dalam Putra. Jadi, di dalam kaki dian terkandung makna gereja yang mengekspresikan Allah Tritunggal.
Selain itu, dalam Alkitab, emas adalah logam yang paling berharga, mulia, anggun, murni, dan kudus. Gereja sebagai kaki dian emas berarti bahwa di pandangan Allah gereja adalah mustika yang paling berharga di dunia. Allah mendirikan gereja dalam kebenaran dan menetapkan bahwa gereja harus bersinar dalam dunia. Tanggung jawab gereja adalah mengekspresikan kemuliaan Allah Tritunggal.
Dalam kitab Keluaran 25, kaki dian berkaitan dengan pembangunan dan berfungsinya Kemah Suci (ay. 31-40; 1Raj. 7:49). Kemah Suci tidak berjendela, dan pintu masuknya ditutup dengan sehelai tirai, tidak ada sinar yang bisa masuk dari luar. Tanpa sinar kaki dian yang ada di dalamnya, tidak ada seorang pun yang bisa menunaikan fungsinya di dalam Kemah Suci. Sering kali, kita tidak tahu apa yang harus diperbuat, semakin berpikir, semakin pekat kegelapan yang meliputi kita. Tetapi, ketika kita menghadiri persekutuan, berdoa bersama kaum saleh, kita mendapat sorotan terang, sehingga kita menemukan jalan atau pimpinan Tuhan.

Bersinar Bagi Tuhan
Why. 1:12

Pelita Kemah Suci dalam Perjanjian Lama dinyalakan dari petang sampai pagi (Kel. 27:20-21). Pada malam yang gelap, pelita dinyalakan. Zaman ini adalah malam panjang yang sangat gelap. Tuhan Yesus adalah Surya kebenaran, dan sejak Dia ditolak oleh manusia dan disalibkan, Surya dunia ini terbenam dan bumi menjadi sangat gelap. Kini Tuhan berhuni di sorga dan Dia memerintahkan kita untuk bercahaya. Jadi, sebagai pelita Allah, kini kita harus bercahaya. Namun, kita memiliki begitu banyak alasan, “Ada banyak penentangan dari luar, jadi kita hanya dapat bersembunyi. Hati orang-orang terlalu gelap, jadi kita tidak perlu menghabiskan tenaga.” Apakah alasan-alasan ini masuk akal? Justru kegelapan adalah waktu yang tepat bagi kita untuk bercahaya. Jika dunia sudah terang, kita tidak diperlukan.
Saudara saudari, saatnya akan datang, tidak lama lagi, di mana kita tidak memiliki kesempatan untuk menderita dan bersinar bagi Tuhan. “Hari sudah jauh malam, telah hampir siang” (Rm. 13:12). Pada waktu yang terakhir ini, marilah kita bersinar dengan setia bagi Tuhan dalam kehidupan dan perkataan kita. Ketika Bintang Fajar datang, kita akan diangkat.
Ada hal lain yang perlu kita perhatikan bahwa kaki dian itu sendiri tidak memiliki terang. Penerangan pelita tergantung kepada minyak dan api. Ini adalah hal yang sangat penting untuk diingat. Jika kita ingin bersinar bagi Tuhan, kita harus senantiasa bersandar pada Roh Kudus dan terus menerus mengambil bagian dalam kekudusan-Nya. Jika semenit saja kita tanpa minyak Roh Kudus (Za. 4:1-14) dan api kudus, maka kita akan segera berhenti bercahaya.
Kita sering mendengar istilah “Roh Kudus” dan “kekudusan,” tetapi sudahkah kita benar-benar dipenuhinya? Kita bisa membicarakan perkara bercahaya, tetapi sekarang kita perlu memeriksa diri kita untuk melihat apakah kita benar-benar memiliki minyak dan api dari Allah. Kita sungguh berharap untuk “bercahaya di antara mereka seperti bintang-bintang di dunia sambil berpegang pada firman kehidupan” (Flp. 2:15-16). Betapa kita mendambakan untuk menjadi “terang dunia” (Mat. 5:14).

Penerapan:
Bila kita di dalam masalah, jalan serasa buntu, tidak ada vitalitas, dan merasa lemah. Datanglah menghadiri persekutuan dengan anggota tubuh Kristus yang lain untuk mendapat terang yang menyinari kegelapan di dalam diri kita. Percayalah, Tuhan akan memberi kekuatan dan jalan kepada kita.

Pokok Doa:
Tuhan aku mau menjadi terang yang bersinar di dalam kegelapan yang pekat ini. Tuhanku, meluaslah atasku, agar aku semakin mengekspresikan kemuliaan-Mu melalui kehidupanku dalam keluarga, masyarakat, dan dunia ini. Buatlah aku menjadi saluran-Mu hingga orang lain dapat melihat terang-Mu melalui aku.

No comments: