Hitstat

22 July 2005

Wahyu Volume 1 - Minggu 2 Jumat

Yang Mengasihi Kita
Wahyu 1:5b
"...Bagi Dia, yang mengasihi kita dan yang telah melepaskan kita dari dosa kita oleh darah-Nya"

Ketika kita membaca Wahyu 1:5b-6, kita tidak bisa tidak terkesan oleh begitu banyak yang telah Ia rampungkan bagi kita: (1) mengasihi kita, (2) melepaskan kita dari dosa kita oleh darah-Nya, (3) Membuat kita menjadi suatu kerajaan, (4) membuat kita menjadi imam-imam bagi Allah!
Fakta ajaib dari maha karya Tuhan ini, telah Ia rampungkan di kayu salib. Realitasnya dialami setiap orang Kristen saat dilahirkan kembali. Jadi kita menjadi imam adalah karena kelahiran kembali. Ini sama sekali tak tergantung pada kondisi rohani kita. Kita sadar atau tidak; mengerti atau tidak; kuat atau lemah, semuanya tak akan mengubah ke-imam-an kita.
Namun sangatlah kasihan, walaupun kita memiliki status sedemikian, banyak dari kita tidak memiliki pengalaman menjadi imam-imam Allah saat ini. Jika kita diminta untuk mengurus hal-hal yang lain, kita bisa menanganinya, namun jika kita diminta untuk melayani Tuhan, kita merasa tidak mampu, kita minder, kita mengira itu hanya bisa dikerjakan oleh sekelompok kecil orang Kristen, khususnya mereka yang lulusan sekolah theologi. Konsep ini bukan dari Alkitab! Kita harus sadar bahwa Satan sudah membohongi jutaan orang Kristen, kiranya kita dapat diselamatkan dari tipuannya.
Secara individu, kita adalah imam. Secara korporat kita adalah satu imamat, sebagai satu kerajaan (1 Ptr. 2:9, 5). Bila kita hari ini setia melayani, kita akan meraja bersama Tuhan dan menerima kemuliaan agung yang tidak tertandingi.

Kesaksian Kita Terhadap Dunia
Why. 1:7

Dari ayat 5-7 kita melihat dua hal: pertama, persekutuan di antara kaum saleh dengan Tuhan; kedua, kesaksian kaum saleh terhadap dunia. Melalui nampak Kristus dan menyadari berkat yang kita miliki di dalam-Nya, kita dibawa masuk ke dalam persekutuan dengan-Nya dan menyembah-Nya. Demikian juga, nampak penghakiman Tuhan terhadap dunia, pasti akan membuat kita merasa sangat tidak nyaman apabila kita masih terhanyut oleh dunia sekarang ini.
Sama halnya dengan Yohanes yang sungguh-sungguh mendambakan kemuliaan Tuhan hingga sepertinya telah melihat permulaan kedatangan Tuhan, kita pun akan bersukacita dan bersorak, "Lihatlah, Ia datang dengan awan-awan." Ini bukan malaikat yang datang, melainkan Tuhan Yesus sendiri. Tuhan Yesus yang kita kasihi akan segera datang. Haleluya."Setiap mata akan melihat Dia." Tidak peduli tua muda, besar kecil, laki perempuan, kaya miskin, dari suku bangsa apapun, tidak ada yang terkecuali, suatu hari, semua akan melihat wajah-Nya! Bukan hanya demikian, bahkan "mereka yang telah menikam Dia" juga akan melihat Dia. Orang yang menikam Tuhan Yesus adalah prajurit Romawi (Yoh. 19:34) yang mengacu kepada orang kafir. Namun pada kenyataannya, adalah orang Yahudi yang menikam Dia (Yoh. 19:37; Zak. 12:10). "Semua bangsa di bumi akan meratapi Dia." Zakharia mencatat bahwa bangsa Israel akan meratap setelah melihat Tuhan yang telah tertikam (Zak. 12:12-14). Tetapi, "bumi" juga bisa berarti seluruh bumi dan "semua bangsa" bisa mengacu kepada seluruh suku bangsa. Karena itu, di sini bukan hanya membicarakan ratapan orang Israel, tetapi ratapan semua manusia. Pada saat itu, zaman anugerah (kasih karunia) telah sepenuhnya berlalu, Allah akan merahmati bangsa Israel berdasarkan keadilbenaran-Nya. Mengapa kita tidak datang kepada salib Tuhan hari ini untuk meratap atas dosa-dosa kita? Marilah kita mohon Tuhan Yesus, Sang Juruselamat, mengampuni dosa-dosa kita. Jangan menunggu sampai hari itu. Pada hari itu, semua akan terlambat! Saudara saudari, Kristus akan segera datang! Amin, Dia segera datang! Ya, Dia segera datang! Kita sadar akan hal ini atau tidak?

Penerapan:
Kita ditebus untuk menjadi imam-imam bagi Allah, kita juga adalah imamat rajani. Berdoa syafaatlah bagi saudara-saudari yang ada dalam berbagai masalah, yang lemah, sakit, dalam penderitaan, juga teman-teman injil kita. Persembahkan juga orang-orang berdosa kepada Allah sebagi kurban melalui injil yang kita beritakan
(Rm. 15:16).

Pokok Doa:
Tuhan Yesus, ampuni aku yang melalaikan tugasku sebagai seorang imam. Ampuni aku karena lebih sibuk untuk dirku, keluargaku, bisnisku, daripada untuk-Mu. Ampuni aku karena seringkali lupa bahwa tanpa-Mu yang aku miliki hanyalah dosa. Oh, Tuhanku, berilah aku permulaan baru dalam hidupku, agar aku dapat menempuh hidup yang melayani-Mu.

No comments: