Hitstat

19 July 2005

Wahyu Volume 1 - Minggu 2 Selasa

Dari Yehovah (1)
Wahyu 1:4b
"...Kasih karunia (anugerah) dan damai sejahtera menyertai kamu, dari Dia, yang ada dan yang sudah ada dan yang akan datang, dan dari ketujuh Roh yang ada di hadapan takhta-Nya."

Dalam Kitab Wahyu, kita memiliki wahyu yang lengkap dan paling akhir tentang siapakah Allah itu. Allah itu Tritunggal. Kita semua kenal betul dengan istilah Allah Tritunggal. Hal ini merupakan perkara besar dalam wahyu Allah.
Dia yang ada, dan yang sudah ada, dan yang akan datang, mengacu kepada Allah Bapa yang kekal, yang adalah sumber segala sesuatu. Tetapi, di sini tidak disebut secara jelas bahwa Dia adalah Bapa, melainkan disebut sebagai Dia yang ada, dan yang sudah ada, dan yang akan datang. Pasti, hal ini mengandung suatu makna yang perlu kita perhatikan.
"Yang ada, Yang sudah ada, dan Yang akan datang" adalah arti nama Yehovah. Dalam bahasa Ibrani, "Yehovah" berarti "Aku adalah". Ini menyatakan, Ia adalah "Yang ada dari masa kekekalan azali sampai kekekalan abadi". Tidak ada bahasa manusia yang bisa sepenuhnya menyatakan makna sebutan "Aku Adalah" ini.
Ini bukan hanya menunjukkan bahwa Ia itu ada, tetapi dalam pengertian yang positif, menunjukkan bahwa Ia adalah segala sesuatu. Haleluya! Dia adalah. Apa yang kita perlukan? Hayat? Terang? Kekudusan? Kasih? Hiburan? Kekuatan? Kesabaran? Kelemahlembutan? Kerendahan hati? Dia adalah. Anda memiliki Dia, Anda memiliki segalanya.
Saudara saudari apa yang perlu kita kuatirkan lagi, kalau kita sudah memiliki Sang Adalah? Keperluan kita hari ini adalah berpaling dari hal yang lain dan mengalami Dia menjadi realitas segala keperluan kita. Mari kita berpaling!

Dari Yehovah (2)
Why. 1:4

Apa yang dijunjung tinggi oleh Perjanjian Baru adalah Dia yang tidak pernah berubah. Dia tidak berubah di tengah-tengah segala perubahan. Kerajaan-Nya kekal.
Kita adalah orang yang sering berubah. Sewaktu Tuhan menjamah kita. Atau kita mendapatkan terang saat membaca Alkitab, atau ketika kita mendengarkan kotbah dari hamba Tuhan, Tuhan menggugah kasih kita kepada-Nya. Saat itu kita segera tergerak untuk mengasihi dan melayani Dia. Tetapi, tidak berselang lama, kasih kita padam. Dunia menarik hati kita kembali dan kita kembali berdosa. Demikianlah kita terus berubah-ubah. Tetapi, Dia tetap tidak berubah. Haleluya! Kita berubah, tapi Dia tidak berubah!
Dalam kitab Injil dan surat rasuli, Ia adalah Bapa Tuhan Yesus Kristus. Namun di kitab Wahyu Ia tidak menggunakan nama itu lagi, tetapi Ia kembali menggunakan nama yang Ia gunakan untuk mendirikan perjanjian dengan orang Israel di Perjanjian Lama. Sekarang, Allah di dalam Perjanjian Baru menggunakan nama Perjanjian Lama! Penggunaan nama ini menyatakan bahwa Allah itu tidak pernah berubah.
Semoga ketika membaca kitab Wahyu, kita bisa mendapatkan terang. Dalam Wahyu 1:3 Dia menyebut Diri-Nya sebagai "Yang ada, Yang sudah ada, dan Yang akan datang", artinya Allah akan kembali memberi anugerah (kasih karunia) kepada orang-orang Israel.
Saudara saudari, sebelum Ia kembali menggenapkan janji-Nya kepada Israel, Ia harus terlebih dulu menghakimi semua orang yang menyebut diri sebagai gereja. Tuhan sangat tidak puas kepada gereja yang hanya punya nama, namun tanpa realitas rohani. Sebab itu pada kedatangan-Nya kembali, Ia akan memberikan anugerah – bukan hukum Taurat – kepada suku-suku Israel. Karena kematian Kristus, anugerah Allah kembali mengalir kepada orang Israel. Penggunaan nama ini menyatakan hal ini.
Akan tetapi, sekarang Ia masih panjang sabar, dan hari ini anugerah serta damai sejahtera-Nya masih datang kepada kita. Semoga kita tersadar, dan memanfaatkan kesempatan yang Tuhan berikan kepada kita. Semoga di dalam zaman anugerah ini, kita bisa menjadi orang-orang yang setia.

Penerapan:
Seringkali kita banyak memohon ini dan itu karena kita kekurangan pengenalan bahwa Dia-lah Sang "Aku adalah". Kita sering secara tidak sadar memperlakukan Allah seperti pedagang eceran. Kurang kasih, kita minta kasih. Kurang sabar, kita minta kesabaran. Semoga mata kita tercelik! Dia, Sang "Aku Adalah" itu kini sudah berdiam di dalam kita.

Pokok Doa:
Ya Allah Bapa, terpujilah Engkau karena Engkaulah sumber segala sesuatu. Anugerah-Mu dan damai sejahtera-Mu kiranya memenuhi hidupku hari ini. Aku tidak tahu perkara apa, peristiwa, atau situasi apa yang akan terjadi dalam hidupku, namun aku percaya Dikau sang "Aku adalah" selalu menyertaiku di dalam semuanya itu.

No comments: