Hitstat

11 July 2005

Wahyu Volume 1 - Minggu 1 Senin


Inilah Wahyu Yesus Kristus

Wahyu 1:1a
"Inilah wahyu Yesus Kristus, yang dikaruniakan Allah kepada-Nya..."

Kalimat ‘Inilah wahyu Yesus Kristus’ menunjukkan dua hal. Pertama, Yesus Kristus sendirilah yang menyingkirkan selubung-selubung yang menutupi kita, agar kita bisa melihat hal-hal yang dibicarakan dalam kitab ini, yaitu hal-hal yang akan digenapkan pada masa yang akan datang. Kedua, kitab ini juga mewahyukan tentang Yesus Kristus sendiri. Sebelum kita mengenal Tuhan seperti yang diwahyukan di pasal satu kitab Wahyu, kita tidak dapat mengerti kejadian yang diwahyukan di pasal-pasal berikutnya.
Tuhan Yesus adalah inti dari firman Allah (Luk. 24:27; Yoh. 5:39). Karena itu, Ia adalah kunci yang luar biasa untuk menyingkapkan firman Allah. Baik secara langsung maupun tidak langsung, seluruh Alkitab membicarakan Dia. Segala sesuatu yang dikatakan Alkitab mengarah kepada Dia dan seputar Dia. Di luar Dia, tidak seorang pun dapat mengerti Alkitab. "Dalam gulungan kitab ada tertulis tentang Aku" (Ibr. 10:7). Martin Luther pernah berkata, "Hanya ada satu Kitab – Alkitab, dan satu Persona – Yesus Kristus, di dalam dunia." Ia adalah garis besar dan detail dari Alkitab.
Jika kita membaca Alkitab dengan hati yang mencari Kristus, kita akan melihat wajah-Nya dan mendengar suara-Nya dalam setiap halaman. Demikian juga, dalam kitab Wahyu, persona Kristus adalah figur utamanya, dan kemuliaan Kristus adalah subyeknya. Jika kita tidak dapat melihat Kristus dalam kitab Wahyu, apa pun yang kita lihat tidak ada gunanya.

Kristus – Subyek Kitab Wahyu
Why 1:1

Kitab Wahyu membicarakan Kristus dalam hubungannya dengan takhta Allah. Kita tidak cukup hanya mengenal Tuhan sebagai Anak Domba Allah, Juruselamat dunia; kita juga harus mengenal Dia sebagai Raja, bahkan juga sebagai Hakim.
Hari ini, penghakiman-Nya masih bersifat penghakiman imamat, masih mengawasi atau mengatur kita. Pada kedatangan-Nya yang kedua kali, Dia akan menjatuhkan hukuman yang sesungguhnya. Setiap anak Allah, kelak pasti akan berhadapan dengan kedahsyatan dan kekudusan Tuhan. Pada saat itu tidak ada alasan apa pun yang dapat kita pertahankan di hadapan-Nya. Manusia boleh saja memiliki banyak alasan, tetapi di hadapan Tuhan semua alasan akan lenyap, dan semuanya akan seperti Yohanes jatuh tersungkur seolah mati (Why. 1:17). Kebenaran mengenai hal ini haruslah mengendalikan tindak tanduk kita.
Setelah penghakiman-Nya, Kristus akan kembali memiliki bumi dengan sepenuhnya. Dengan demikian, Ia akan menjadi Raja dalam kerajaan-Nya, memerintah atas bumi, atas bangsa-bangsa, bersama kaum beriman pemenang (20:4, 6; 2:26-27).
Akhirnya, kita akan nampak Kristus dalam kekekalan sebagai inti dan universalitas (kesemestaan) dalam Yerusalem Baru (21:9-10, 23). Dalam kekekalan, Kristus akan menjadi segala sesuatu.
Dalam masa hidupnya di bumi, Ia dihina dan direndahkan oleh manusia. Tetapi di kitab Wahyu kita nampak betapa agung dan mulianya Dia! Kita melihat Ia bersatu dengan mempelai perempuan-Nya mengalahkan para penentang-Nya. Lalu para pemenang akan memerintah bersama-Nya selama seribu tahun. Dalam langit dan bumi baru, kita melihat Ia memperhatikan umat-Nya. Tuhan Yesus benar-benar adalah subyek dari kitab Wahyu.
Saudara saudari kalau Tuhan kita adalah subyek yang sedemikian ajaib di dalam Alkitab, kita perlu merenungkan apakah Dia sudah menjadi subyek dalam hidup kita? Apakah Dia telah menjadi utama dalam hidup kita? Oh, kiranya kita terus diingatkan untuk menjadikan Dia sebagai subyek dalam hidup kita baik pribadi, keluarga maupun masyarakat agar kita kelak berani berdiri di hadapan tahta penghakiman-Nya tanpa takut dan gentar.

Penerapan:
Mendalami Kitab Wahyu berarti mendalami Kristus. Alangkah mengecewakan jika kita hanya memperhatikan penghakiman, tanda-tanda, misteri-misteri, tetapi melupakan Kristus, Tuhan kita yang tercinta. Karena itu, siapkan dan fokuskan hati kita untuk lebih mengenal Dia saat membaca Kitab Wahyu.

Pokok Doa:
Ya, Tuhan basuh aku sekali lagi dengan darah-Mu, agar aku tak bersekat dengan-Mu. Bersihkan hatiku dari mencari hal di luar diri-Mu. Tuhan, aku mau Engkau saja. Serahkan pembicaraanku, tindak-tandukku, masa depanku, rencana dan keputusan-keputusanku, agar semuanya berpusat pada Kristus.

No comments: